Lensa Terkini

Luqman Hakim Sindir Pemerintah: Kalau Saya Jadi Presiden

Belum adanya keterangan lebih lanjut terkait penangkapan seorang warga setelah ia membentangkan poster tuntutannya kepada presiden saat berkunjung ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, memancing sejumlah tokoh untuk terus mengomentari hal ini.

Luqman Hakim, politisi Partai Kebangkitan Bangsa menanggapi hal ini dengan sindiran yang halus. Melalui akun twitternya ia menuliskan, “Kalau saya jadi Kapolres, saya akan mohon kepada presiden agar berkenan beri kesempatan 2-3 menit petani sampaikan aspirasinya. Nah, kalau saya jadi presiden, pasti bersedia beri waktu dan Kapolres akan saya beri ganjaran dengan kenaikan pangkat istimewa, karena telah nyata membantu rakyat.”

Kemudian, Luqman meminta kepada Kapolri agar segera menurunkan perintah untuk membebaskan warga tak bersalah tersebut, ia juga mendesak agar Kapolri memberi arahan kepada para anggotanya supaya bisa bersikap lebih humanis kepada rakyat.

Tak berhenti sampai di situ, dengan banyaknya peristiwa semacam ini, Luqman menegaskan tak perlu lagi ada wacana pemerintahan tiga periode. Menurutnya, hingga saat ini saja kebebasan menyampaikan pendapat rakyat semakin mengkhawatirkan, apalagi jika diteruskan tiga periode.

“Cukuplah 2 periode seperti amanah konstitusi. Tidak perlu rekayasa merusdak konstitusi untuk turuti nafsu terus berkuasa. Saat ini saja rakyat sudah makin takut memberi usul dan kritik. Tanpa kontrol rakyat, kekuasaan cenderung brutal dan menindas. Jelas bertentangan dengan pancasila!!” Tulisnya, Rabu (8/9). (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *