Lensa Terkini

Lima Tokoh Bakal Jadi Pahlawan Nasional, Begini Kisah Juangnya!

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengumumkan bahwa pemerintah akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima orang tokoh.

Hal ini disampaikannya usai rapat dengan Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Menteri Sekretaris Negara dan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, di Istana Kepresidenan Bogor, pada Kamis (3/11). Kelima tokoh ini dipilih berdasarkan usulan masyarakat dan proses seleksi.

Banyak jasa yang telah dilakukan oleh kelima tokoh ini bagi Indonesia. Sehingga, mereka dipilih pun bukan tanpa alasan, simak perjuangannya di bawah ini:

1. DR. dr. H. R. Soeharto (Jawa Tengah)

Almarhum DR. dr. H. R. Soeharto dikenal sebagai mantan dokter pribadi dari Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta. Perjuangannya bersama Presiden Soekarno memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, dinilai sangat berjasa. Bahkan setelah itu, Almarhum DR. dr. H. R. Soeharto juga turut berperan aktif dalam pembangunan Infrastruktur di Tanah Air.

“Ikut pembangunan department store syariah dan pembangunan Monumen Nasional serta Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri berdirinya IDI (Ikatan Dokter Indonesia),” tutur Mahfud MD, selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

2. KGPAA Paku Alam VIII (DIY)

Almarhum KGPAA Paku Alam VII merupakan Raja Paku Alam pada tahun 1937-1989. Dirinya bersama Sultan Hamengkubuwono IX dari Keraton Yogyakarta, telah mengintegrasikan diri saat awal kemerdekaan Republik Indonesia. Hal inilah yang menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia utuh hingga sekarang.

“Sehari sesudah (kemerdekaan) itu beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946,” lanjut Mahfud MD.

3. dr. Raden Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat)

Almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra tercatat dalam sejarah telah menjalankan misi kemanusiaan saat kemerdekaan sebagai dokter keliling. Bahkan, dirinya dan sang istri dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena kegigihannya dalam perjuangannya untuk Kemerdekaan Republik Indonesia.

4. H. Salahuddin bin Talibuddin (Maluku Utara)

Almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin selama 32 tahun telah berjasa dalam memperjuangkan Indonesia, serta turut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila. Menurut Mahfud MD, Almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin bahkan pernah dibuang ke Boven Digul pada tahun 1942 dan ke Sawahlunto pada tahun 1918-1923.

5. K.H. Ahmad Sanusi (Jawa Barat)

Menko Polhukam Mahfud MD, mengatakan bahwa Almarhum Kyai Ahmad Sanusi adalah salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapatkan gelar tokoh pahlawan nasional.

Tak hanya itu, Almarhum Kyai Ahmad Sanusi yang merupakan tokoh Islam, berhasil memperjuangkan dasar negara dan menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.

“Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta,” tutur Mahfud MD. (RY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *