Kontroversi Saipul Jamil, Dari Petisi Hingga Televisi
Terjerat dua kasus yakni pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur pada 2016 dan tindak suap kepada majelis hakim pada 2017 lalu, pedangdut Saipul Jamil kini resmi bebas dari bui pada Kamis (2/9).
Sambutan yang meriah dan berlebihan atas bebasnya Saipul Jamil lantas membuat warganet geram. Pasalnya, baru saja ia bebas sebagai mantan pelaku pelecehan seksual, justru sederet program TV mengundangnya sebagai bintang tamu. Kembalinya Saipul Jamil di dunia hiburan tanah air, tentu dianggap sebagai matinya empati media terhadap perasaan korban yang diakibatkan oleh tindakan Saipul Jamil sendiri.
Hal ini menginisiasi beberapa kelompok untuk menerbitkan sebuah petisi penolakan munculnya Saipul Jamil di layar kaca pertelevisian Indonesia. Keyword #BoikotSaipulJamil pun mulai ramai menghiasi jagat sosial media. Hingga saat ini, petisi tersebut telah ditandatangi oleh sedikitnya 300 ribu orang.
Tak hanya itu, sebagai wujud penolakan dan tindak tegas, sutradara Angga Sasongko bersama rumah produksi Visinema.Id secara resmi mencabut dan memberhentikan kontrak dengan stasiun televisi yang rencananya akan menayangkan serial Nussa-Rara dan Keluarga Cemara.
“Menyikapi hadirnya Saiful Jamil di televisi dengan cara yang tidak menghormati korban, maka kami memberhentikan semua pembicaraan kesepakatan distribusi film Nussa & Keluarga Cemara dg stasiun TV terkait karena tidak berbagi nilai yang sama dengan karya kami yang ramah anak.” Tulis Angga Sasongko dalam utas twitternya, Minggu (5/9)
Angga Sasongko menjelaskan, bahwa keputusan ini diambil sebagai wujud mendukung adanya perlawanan terhadap tindak kekerasan seksual pada anak dan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya tayangan yang pantas untuk anak-anak.
“Pemberhentian pembicaraan kesepakatan ini berlaku tidak hanya kepada stasiun TV yang sudah menayangkan, tapi juga stasiun TV lain yang nantinya melakukan tayangan serupa.” Sambungnya. (AKM/L44).
