Lensa Manca

Konflik Kian Memanas, Tiongkok Simulasi Perang Lawan Taiwan

Konflik antara Tiongkok dengan Taiwan kian memanas. Milliter Tiongkok dengan serius melakukan simulasi serangan terhadap Taiwan selama latihan militer hari keduanya pada Minggu (9/4).

Simulasi serangan ini disebutkan sebagai peringatan keras kepada Taiwan dan tanggapan terhadap kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen ke Amerika Serikat (AS) minggu lalu.

Melansir dari BBC News, Senin (10/4), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa ada 70 pesawat Tiongkok terbang di sekitar pulau itu pada hari Minggu. Selain itu, 11 kapal Tiongkok juga terlihat.

Sementara itu, pada hari Sabtu (8/4) sebelumnya, Taiwan mengatakan 45 pesawat tempur melintasi garis pemisah tidak resmi antara wilayah Taiwan dan Tiongkok. Pesawat tempur itu terbang ke arah barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Latihan militer yang yang diberi nama ‘Pedang Bersama’ ini, akan berlangsung selama tiga hari hingga Senin (10/4). Latihan ini dilakukan setelah Presiden Tsai membuat marah Beijing karena bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengatakan, kunjungan Persiden Taiwan ke AS itu dianggap sebagai tindakan provokatif. Maka dari itu, latihan militer ini diperlukan.

“Operasi ini berfungsi sebagai peringatan keras terhadap kolusi antara pasukan separatis yang mencari ‘kemerdekaan Taiwan’ dan kekuatan eksternal dan terhadap kegiatan provokatif mereka,” ungkap Shi Yin, juru bicara PLA.

“Operasi itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial Tiongkok,” imbuh Shi.

Taipei sendiri menuduh Beijing menggunakan kunjungan Presiden Tsai ke AS sebagai alasan untuk melakukan latihan militer yang secara serius merusak perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasannya.

Sebelumnya, AS memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei demi Beijing pada tahun 1976 lalu, tetapi AS masih terikat oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri.

Presiden AS Joe Biden juga pernah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa AS akan ikut campur jika Tiongkok menyerang Taiwan.

Status Taiwan menjadi ambigu sejak 1949, ketika Perang Saudara Tiongkok berbalik mendukung Partai Komunis Tiongkok dan pemerintah lama yang berkuasa di negara itu mundur ke pulau itu.

Taiwan sejak itu menganggap dirinya sebagai negara berdaulat, dengan konstitusi dan pemimpinnya sendiri. Sedangkan Tiongkok melihatnya sebagai provinsi yang memisahkan diri yang pada akhirnya akan berada di bawah kendali Beijing. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *