Lensa Terkini

Komnas KIPI Klarifikasi Dosis Vaksin Anak 6-11 Tahun Aman

Menanggapi banyak aduan terkait efek samping vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun, yang kemudian menjadikan berbagai asumsi dari publik bermunculan, akhirnya Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) memberikan penjelasannya.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan dalam keterangan menegaskan, bahwa dosis vaksin anak lebih rendah daripada dosis orang dewasa.

Sejauh ini, dalam data yang dihimpun oleh Komnas KIPI menyebutkan, persentase KIPI serius berdasarkan kelompok usia yakni pada usia 31-45 tahun terdapat laporan sebanyak 122 kasus, pada usia 18-30 tahun 97 kasus, usia di atas 59 tahun 77 kasus, usia 46-59 tahun 68 kasus, usia 12-17 tahun 19 kasus, dan untuk usia 6-11 tahun dilaporkan ada 1 kasus KIPI serius.

“Dari segi umur, KIPI pada usia muda lebih rendah dari yang usia produktif dan lansia. Jadi tidak benar jika KIPI pada anak lebih tinggi,” kata Hindra, seperti dikutip dari situs resmi Kemenkes, Rabu (26/1).

Hindra mengatakan bahwa selama proses uji klinis, telah dipastikan tidak akan ada efek samping yang serius pada anak pasca disuntik. Kalaupun ada efek samping yang timbul, maka sifatnya cenderung ringan.

“Dari uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac yang telah kami lakukan pada anak dan remaja usia 3-17 tahun menunjukkan bahwa reaksi yang dialami cenderung ringan, mayoritas mengalami nyeri lokal, diikuti demam dan batuk. Juga tidak ada laporan yang KIPI serius pada kelompok yang diberi vaksin,” terangnya.

Sedangkan untuk vaksin jenis Pfizer, lanjut Hindra, disebutkan bahwa efek samping yang mungkin dialami adalah kemerahan di bagian suntikan, kelelahan, sakit kepala, dan menggigil. Namun, Hindra menyebut bahwa setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda.

Untuk mengatasi efek samping yang timbul pasca vaksin, anak-anak diimbau untuk beristirahat. Jika mengalami demam, maka dianjurkan segera untuk minum obat sesuai dosis dan air putih yang cukup. Sementara untuk nyeri di lengan, cukup dengan digerakkan dan dikompres air dingin bila perlu.

“Anak harus divaksinasi agar kekebalan tubuhnya terbentuk, karena proporsi kasus COVID-19 pada anak terus meningkat. Anak juga bisa terkena long COVID-19, jadi harus kita lindungi agar mereka tetap sehat,” lanjutnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *