Kembali Jadi Pemimpin Muhammadiyah, Haedar Nashir Gaungkan Islam Berkemajuan

Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti kembali terpilih untuk menjadi pemimpin Muhammadiyah periode 2022-2027, melalui Muktamar Ke-48 Muhammadiyah yang berlangsung di Surakarta, Minggu (20/11).

Dalam kesempatannya, Haedar yang resmi menjabat dua periode sebagai petinggi Muhammadiyah itu, mengatakan bahwa amanah yang diembannya tidaklah mudah dan ringan.

Kendati begitu, Haedar berkomitmen akan dapat melewati segala tantangan yang ada di sepanjang kepemimpinannya nanti. Untuk itulah, dukungan dari warga persyarikatan sangat dibutuhkan untuk memajukan Muhammadiyah dan Indonesia.

“Pada saat yang sama, daya hidup, kebersamaan dan sistem yang menjadi kekuatan Muhammadiyah harus selalu membingkai kita,” kata Haedar, dikutip pada Senin (21/11).

Dalam kepemimpinan kedua ini, katanya, ia akan berfokus untiuk mengembangkan Islam yang berkemajuan, baik di tanah air maupun di kancah internasional, sebagai agama yang damai, menyatukan, memakmurkan, dan memajukan peradaban rahmatan lil alamin.

“Muhammadiyah dengan Islam yang berkemajuan selalu membersamai umat, bangsa dan kemanusiaan semesta. Dengan cinta dan pengkhidmatan,” lanjutnya.

Tak hanya itu, komitmen tersebut juga akan diterapkan secara bersamaan dengan Aisyiyah, yang akan bergerak bagi kemajuan perempuan Muhammadiyah. Organisasi perempuan Muhammadiyah itu juga baru saja menobatkan ketua baru, yakni Salmah Orbaniyah.

Haedar menambahkan bahwa tajuk yang diusung Aisyiyah dalam Muktamar ini yaitu ‘Perempuan Berkemajuan Membangun Peradaban Bangsa’ tak hanya akan menjadi tema semata, melainkan juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di bawah kepemimpinan Salmah.

“Terima kasih atas dukungan, partisipasi, kolaborasi sehingga Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah berakhir dengan baik sebagai muktamar bermarwah, muktamar uswah hasanah, muktamar berkemajuan dan muktamar kebersamaan,” terangnya. (AKM/L44)