Lensa Terkini

Kebebasan Berekspresi Mahasiswa Terancam, Nadiem Didesak Tanggung Jawab

Banyaknya kasus pembungkaman yang dilakukan oleh otoritas kampus kepada mahasiswanya usai mereka melancarkan kritik terhadap kampus maupun pemerintah, menjadi sorotan berbagai pihak. Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia, Giofedi Rauf merespon hal ini dan meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk bertanggung jawab.

“Ini Harus Ditangani Secara Serius Oleh Menteri Nadiem, Apabila Ini Dibiarkan Akan Menjadi Kecacatan Sejarah Dunia Pendidikan Pascareformasi,” kata Giofedi melansir dari tempo.co, Kamis (19/8).

Merenda beberapa kasus pembungkaman terhadap hak berekspresi mahasiswa beberapa waktu belakangan ini, seperti BEM UI yang melancarkan kritik terhadap Presiden Jokowi dengan julukan The King of Lip Service, BEM Unnes kepada Wapres Ma’ruf Amin dengan The King of Silent dan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan The Queen of Ghosting, serta terjadinya pembekuan di tubuh BEM FH Universitas Bengkulu usai mengkritik kebijakan kampusnya sendiri.

Geofedi menyebut bahwa adanya pembungkaman-pembungkaman terhadap mahasiswa seperti ini secara tidak langsung telah menyalakan peringatan bahwa kebebasan berpendapat telah dibatasi, terlebih lagi hal ini terjadi menjelang HUT RI ke-76. Ia menyebut, seharusnya kebebasan berekspresi mahasiswa bisa menjadi hadiah istimewa bagi Indonesia saat ini.

Lebih lanjut, Geofedi meminta Nadiem untuk segera menindaklanjuti hal ini dengan mencopot jabatan para rektorat dan jajarannya yang terbukti telah membungkam suara mahasiswa. Bahkan, jika Nadiem merasa tidak mampu, Geofedi akan meminta Presiden Jokowi untuk mencopot jabatan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *