Lensa KesehatanLensa Manca

Kasus Influenza di Jepang Melonjak

Kasus influenza di Jepang dilaporkan melonjak. Pemerintahan Jepang melaporkan jumlah rata-rata pasien yang terjangkit virus influenza di negaranya itu naik dengan cukup signifikan. Bahkan kini telah mencapai batas warning dan berada di tingkat tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Melansir dari The Japan Times, Kamis (21/12), Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mengungkapkan sekitar 5.000 institusi terdapat 166.690 pasien terserang virus influenza dalam sepekan hingga tanggal (10/12) kemarin.

Sementara itu, Institut Penyakit Menular Nasional memperkirakan jumlah pasien yang menderita influenza secara nasional berjumlah sekitar 1.118.000 pada periode kali ini, dan diyakini akan terus meningkat.

Pihak berwenang setempat menyatakan penyebaran yang cepat ini mencerminkan menurunnya kekebalan tubuh masyarakat terhadap influenza di tengah penerapan langkah-langkah pencegahan pandemi virus Corona.

Pihaknya juga mengungkapakn kasus virus Corona di Jepang juga meningkat selama tiga minggu berturut-turut.

Pakar kesehatan negara itu juga mengatakan virus influenza ini menyebar sekitar sebulan lebih awal dari biasanya. Yakni, virus ini biasanya menyebar di Jepang pada musim dingin dan akhir musim semi.

Mereka juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada pada penyebaran kedua virus itu yang kemungkinan meluas menjelang perayaan tahun baru.

Tidak Hanya di Jepang

Kasus influenza di Jepang yang melonjak ini ternyata tidak hanya terjadi di Negeri Sakura ini. Kasus influenza juga dilaporkan meningkat di Amerika Serikat (AS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan setidaknya 2,6 juta kasus penyakit, 23.000 rawat inap, dan 1.300 kematian telah tercatat akibat virus influenza yang menyebar sepanjang musim ini di AS.

Influenza sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Influenza ini mungkin terdengar seperi penyakit biasa. Namun, jika menyerang bayi dan balita dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius.

Penyakit ini memberikan tekanan pada tubuh sehingga dapat menyebabkan kondisi serius seperti pneumonia ataupun stroke.

Beberapa gejala dari penyakit ini di antaranya yaitu demam tinggi, batuk kering, sakit tenggorokan, pilek, pusing, kelelahan dan lemas, sakit otot dan sendi, hingga muntah dan diare meskipun jarang.

Jika menemui gejala-gejala seperti itu, harus segera ditangani dengan benar. Seperti konsultasi ke dokter, istirahat yang cukup, dan juga vaksinasi untuk mencegah datangnya virus itu menyerang kembali.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/kasus-covid-kembali-naik-kemkes-kembali-ketatkan-protokol-kesehatan/

Share