Lensa Jogja

Karakter Miliki Peran Besar Menentukan Karir Masa Depan Mahasiswa

Karakter memiliki peran yang lebih besar daripada Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam menjalani kehidupan dan kesuksesan karier di masa depan. Agus Taufiqurrahman, Ketua Bidang Pembinaan Umum, Kesejahteraan Sosial dan Resiliensi Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menilai bahwa karakter moral, kemampuan berkomunikasi, interaksi sosial, kerja sama, kejujuran, dan integritas jauh lebih penting daripada IPK.

“Kalau orang hanya mengandalkan IPK, itu hanya nomor kesekian. Yang dibutuhkan di tempat kerja itu ternyata karakter moral, karakter Anda berkomunikasi dengan baik, bisa berinteraksi dengan teman sejawat, bisa bekerja sama, dipercaya, dan jujur. Maka kalau hanya lulus mengandalkan IPK, dia tidak akan sukses di tempat kerjanya nanti,” ujar Agus saat menyampaikan materinya dalam kegiatan Orientasi Studi Dasar Islam (OSDI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Gedung Sportorium UMY, Kamis (14/9).

Agus meniliai, ada tiga karakter lulusan Perguruan tinggi Muhammadiyah yaitu ditandai dengan keunggulan moral spiritual, kedua keunggulan intelektual dan ketiga keunggulan dalam peran sosial.

Oleh karena itu, menurutnya, mahasiswa sangat beruntung dapat menempuh pendidikan di UMY, karena UMY tidak hanya membekali mahasiswanya dengan ilmu akademik. Namun, juga memberikan bekal ilmu agama dan  ilmu kehidupan  serta karakter kehidupan yang baik.

Senada dengan Agus, Faris Al-Fadhat, Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan AIK juga mengungkapkan bahwa dalam kehidupan, karakter menjadi hal yang sangat penting selain kemampuan akademik.

Menurutnya, dalam kehidupan, akan selalu ada dua timbangan dalam hidup kita. Timbangan pertama dilihat dari kemampuan kita, salah satunya adalah kemampuan akademik. Semua aspek akademik akan dilihat. Tetapi ada satu aspek timbangan yang akan menentukan timbangan pertama tersebut.

“Timbangan ini tidak bisa dilihat oleh seberkas dokumen. Timbangan ini hanya bisa dilihat dari awareness Anda, compassion Anda, kasih sayang kepada sesama, suka menolong atau tidak, sopan santun atau tidak, bisa memimpin atau tidak. Dan inilah yang disebut karakter.  Mudah-mudahan OSDI ini akan menghantarkan mahasiswa menjadi predikat sarjana muslim berakhlak mulia,” harap Faris.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizk Wara

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *