Lensa Kesehatan

Jenis-jenis latah

Syarat munculnya latah adalah terkejut. Latah adalah ucapan atau perbuatan yang tidak terkendali karena reaksi kaget. Orang mudah terkejut karena menderita cemas. Begitu kaget, pengidap latah akan memperlihatkan satu atau beberapa gejala.

Ada empat macam latah yang dibedakan dari gejala-gejalanya.

Ekolalia

Mengulang perkataan. Pengidap ekolalia begitu terkejut akan meniru dan mengulang kata atau kumpulan kata yang terakhir kali didengarnya. Misalnya, dia dikejutkan oleh kalimat, “Apa kabar?” maka ia akan menirukan dengan berkata, “Eh apa kabar, eh, apa kabar!”

Ekopraksia

Mencontoh gerakan. Misalnya tiba-tiba di depan si pengidap latah muncul orang yang sedang meloncat-loncat. Dalam keterkejutannya, penderita akan menirukan gerakan tersebut dengan meloncat-loncat, sama persis seperti yang dilakukan orang yang dilihatnya saat terkejut.

Latah adalah ucapan atau perbuatan yang tidak terkendali karena reaksi kaget. Orang mudah terkejut karena menderita cemas
Sumber Foto : alodokter.com

Koprolalia

Mengucapkan kata-kata tabu atau vulgar. Latah ini bisa meruntuhkan citra seseorang. Berdasarkan penelitian, latah jenis ini banyak diderita oleh kaum perempuan. Umumnya penderita latah ini karena pengaruh dari lingkungan.

Automatic obedience

Melakukan instruksi secara spontan pada saat terkejut. Misalnya, ia dikejutkan dengan seruan perintah, “Pukul!” atau “Lompat!”, maka ia pun secara otomatis akan melakukan perintah itu terhadap objek yang dimaksud pemberi instruksi. Jenis latah ini berbahaya karena penderita tidak akan berpikir kalau instruksi yang didengarnya dan spontan diikutinya itu dapat mencelakakan dirinya maupun orang lain.

Meski penderita latah bisa mengalami stres karena menjadi bahan olok-olokan tetapi belum ada pengobatan dan cara pencegahan yang spesifik untuk kondisi ini.

Jika sudah sangat mengganggu, penderita bisa berkonsultasi ke psikolog dan psikiater untuk mencari penyebabnya sehingga mendapatkan penanganan serta pengobatan yang tepat.

Penulis: Ara/dari berbagai sumber

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/batasan-personal-apa-dan-bagaimana-menetapkannya/

Share