Lensa Jogja

Jadi Bapak Asuh Stunting, Koramil 02 Sedayu Gerilya di Posyandu Balita

Menyandang gelar sebagai bapak asuh, Babinsa Koramil 02, Sedayu, Bantul, Yogyakarta kembali melakukan blusukan dengan menyambangi sejumlah kegiatan posyandu balita di wilayah binaannya, Selasa (14/3).

Kali ini, sasarannya adalah Posyandu Kantil yang ada di Dusun Senowo, Argorejo, Sedayu. Mereka dengan antusias membantu tugas para kader posyandu, untuk melakukan penimbangan berat badan anak, tinggi badan, hingga lingkar lengan dan lingkar kepala, sebagai bagian dari monitoring tumbuh kembang anak, guna mendeteksi potensi stunting pada balita di usia emasnya, yakni usia 0 – 24 bulan atau di bawah 2 tahun.

Selain pemantauan, pihaknya juga melakukan pendampingan gizi melalui gerakan makan buah bersama.

Kapten Chb Reja Mulyo selaku Danramil 02 Sedayu, menjelaskan bahwa kegiatan personel Babinsa dalam melaksanakan pendampingan posyandu balita ini, dinilai mampu memberikan energi positif karena bisa mengajak dan menghimbau masyarakat yang mempunyai balita untuk melaksanakan pemeriksaan rutin di posyandu, sehingga perkembangan kesehatan bayi setiap bulannya bisa dipantau.

“Kita tetap berperan mengajak kepada bapak, ibu,  orang tua yang putra putrinya mengalami stunting, untuk tetap memberikan asupan gizi yang bagus. Untuk kita juga bekrontributsi memberikan asupan kepada mereka,” kata dia,

Bagi puskesmas Sedayu Dua Bantul, peran bapak asuh stunting dinilai menjadi energi baru dalam upaya mempercepat penurunan prevalensi stunting di wilayah kerjanya. Terlebih, dalam mendukung program penanganan stunting secara sensitive.

Diketahui, hingga saat ini anggota Posyandu Kanthil Pedukuhan Senowo terdiri dari 38 balita, yang 5 di antaranya terindikasi stunting. Selain melakukan pendampingan secara masif, peserta posyandu balita ini juga rutin diajak melakukan olahraga melalui senam ceria bersama.

Sebagai dukungan pemenuhan gizi, diserahkan pula bantuan berupa pemberian paket makanan tambahan yang berisi telur, sosis dan susu kepada setiap balita.

Program bapak asuh sendiri merupakan hasil kerja lintas sektoral dengan turut menggandeng berbagai unsur, mulai dari puskesmas setempat, kapanewon, pengusaha, hingga BUMN dan BUMD.

Melalui bapak asuh ini, diharapkan mampu mendukung sepenuhnya dalam mewujudkan program pemerintah untuk menciptakan balita yang sehat demi tercapainya generasi penerus bangsa yang unggul. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *