HeadlineLensa Manca

Israel-Hamas Resmi Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Selama 2 Hari

Israel dan Hamas dilaporkan telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata mereka selama dua hari. Keputusan ini pun datang hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata selama empat hari sebelumnya di Gaza berakhir.

Dilaporkan perpanjangan gencatan senjata ini untuk membebaskan lebih banyak sandera yang ditahan oleh Israel maupun Hamas.

Melansir dari Aljazeera, Selasa (28/11), seorang pejabat Qatar mengatakan perpanjangan gencatan senjata selama dua hari ini berarti sedikitnya 20 lagi tawanan Israel yang di Gaza dan 60 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel akan dibebaskan.

“Kami memiliki perpanjangan dua hari lagi. Ini adalah langkah yang sangat positif,” kata Alya Ahmed Saif Al-Thani, Duta Besar Qatar untuk PBB.

Israel sebelumnya menyatakan akan memperpanjang gencatan senjata satu hari untuk setiap 10 tawanan tambahan yang dibebaskan oleh Hamas.

Sementara itu, Ghazi Hamid, pentolan Hamas mengatakan perpanjangan gencatan ini disepakati oleh kedua belah pihak dengan masing-masing membebaskan sandera yang ditahannya.

“Ini sudah tertulis dalam perjanjian. Jika Hamas membebaskan lebih banyak sandera, akan ada lebih banyak gencatan senjata,” ungkap Hamid.

Israel sendiri belum memberikan keterangan resmi soal perpanjangan gencatan senjata ini, tapi dari laporan Radio Angkatan Darat Israel, mengungkapkan daftar tawanan baru yang diperkirakan akan dibebaskan pada hari ini, Selasa (28/11).
Meskipun ada perpanjangan gencatan senjata selama dua hari ini, Israel menegaskan akan menghancurkan Hamas secara militer dan perang terhadap Gaza akan tetap dilanjutkan.

Selama gencatan senjata empat hari kemarin, sebanyak 69 orang tawanan Israel dan warga asing telah dibebaskan oleh Hamas. Sedangkan pihak Israel telah membebaskan 150 orang warga Palestina sejak Jumat (24/11).

Perjanjian gencatan senjata itu juga mengizinkan lebih banyak truk-truk bantuan mulai dari makanan, minuman, obat-obatan, hingga bahan bakar masuk ke Gaza.

Sementara itu, dari konflik antar Israel dan Hamas itu dilaporkan sedikitnya 15.000 orang telah terbunuh di Gaza dengan sebagian besar wanita dan anak-anak sejak (7/10) lalu menyusul serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel.

Menurut laporan PBB, pengeboman yang dilakukan oleh militer Israel di Jalur Gaza itu pun telah mengakibatkan 46.000 rumah hancur dan lebih dari 234.000 rumah rusak, sekitar 60 persen dari seluruh perumahan yang ada di Gaza.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Share