Lensa JogjaLensa Terkini

Ini Salah Satu Penyebab Munculnya Kipi Menurut Kepala Dinkes DIY

Beberapa tokoh di daerah istimewa yogyakarta telah menyelesaikan tahapan vaksinasi COVID-19  dengan penyuntikan dosis kedua pada kamis lalu. Tiga kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sempat tertunda kini telah memulai tahapan vaksinasi yang pertama, dengan harapan dapat segera terbentuk herd imunity, sehingga pandemi COVID-19 dapat segera diakhiri. (01/02/2021)

Saat ini DIY telah menerima 71.600rb dosis vaksin yang dikirim dalam dua termin, dari total pendistribusian vaksin sebanyak lebih dari 2jt dosis vaksin Sinovac. Sejauh ini lebih dari 12rb atau sekitar 58% SDM kesehatan di DIY telah menjalani tahapan vaksinasi COVID-19.

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh dinas kesehatan DIY, hingga saat ini belum ditemukan laporan serius mengenai kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI yang dialami oleh penerima vaksin COVID-19 tahap pertama. Meski begitu untuk mengantisipasi berbagai hal kini Pemda DIY tengah mempersiapkan rumah sakit khusus yang akan difungsikan untuk merawat penerima vaksin COVID-19 dengan KIPI yang cukup serius.

“Ya kita sedang merencanakan untuk me apa namanya memilih rumah sakit untuk merawat yang kipi. Tapi sebenarnya kipi yang ada di diy ini kan alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang kasusnya sampai berat ataupun sampai apa masuk rumah sakit lah ya. Maksudnya rumah sakit dalam kondisi yang berat. Kita sudah punya pengalaman sebenarnya dengan imunisasi. Sudah kita sudah bertahun-tahun dan sampai saat ini juga semuanya komda kipi itu sangat mendukung. Inikan instruksi dari menteri harus ada rumah sakit yang harus merawat pasien kipi. Dulu sebelum ada surat putusan atau surat perintah hamper semua rumah sakit di diy, khususnya rumah sakit didaerah itu siap untuk melayani pasien kipi.” Ucap Pembajun Setyaning Astutie, kepala Dinkes DIY.

Dalam dunia medis kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI merupakan semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi yang wajar terjadi dan bukan disebabkan karena vaksin atau termasuk dalam koinsiden. Umumnya kejadian ikutan pasca imunisasi meliputi pegal, kantuk, mudah lapar dan lain sebagainya yang dapat muncul sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing orang.

Selain itu, menurut Pembajun Setyaning Astutie, kipi yang muncul pada vaksinasi COVID-19 kali ini akan sama dengan kipi vaksinasi lainnya, lantaran pada prinsipnya proses vaksinasi merupakan memasukan virus yang telah dimatikan atau dilemahkan ke tubuh manusia untuk menciptakan sistem kekebalan tubuh yang sempurna. Kondisi tubuh yang kurang siap saat disuntik vaksin dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya kejadian ikutan pasca imunisasi.

“Bisa mungkin pada saat dia menerima vaksin memang tidak siap. Tidak dalam keadaan fit. Mungkin suhunya memang  dibawah maksudnya dalam kriterianya. Tidak sampai 37,5. Kemudian tensinya juga 140 per 90 dibawah itu. Tapi mungkin pagi, atau sebelum itu dia ada sedikit-sedikit flu mungkin ada sedikit sedikit batuk mungkin tidak menimbulkan gejala yang berat. Kan ada kriteria, ada batasannya sampai seberapa jauh orang itu bisa menerima vaksin saat itu. Saat itu atau tidak. Maka itu ada yang pending ada yang tunda.” Ucap Pembajun Setyaning Astutie, kepala Dinkes DIY.

Maksud dari program vaksinasi COVID-19 kali ini yakni untuk menurunkan kesakitan dan kematian, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, dan juga menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial ekonomi. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tidak takut divaksin lantaran vaksin yang digunakan telah terbukti keamanannya tubuh. (Sna/L44)

Share

One thought on “Ini Salah Satu Penyebab Munculnya Kipi Menurut Kepala Dinkes DIY

  • Wow, superb weblog layout! How lengthy have you been blogging for?
    you make blogging look easy. The overall look of
    your website is excellent, let alone the content!

    You can see similar here najlepszy sklep

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *