HeadlineLensa Terkini

Impor dari Luar Negeri, Fomepizole Bakal Diberikan Gratis Bagi Pasien Gagal Ginjal

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa obat jenis Fomepizole yang diimpor dari luar negeri akan diberikan secara gratis bagi pasien gagal ginjal akut.

“Obat barunya akan biaya kita. Nanti kita yang memberikan itu ke seluruh rumah sakit yang ada pasien bergejala ginjal akut ini,” kata Menkes Budi dalam keterangan persnya di Istana Bogor, dikutip pada Selasa (25/10).

Ia pun menjelaskan bahwa Fomepizole terbukti mampu mengobati gagal ginjal akut. Klaim tersebut dilihat dari perkembangan pasien gagal ginjal yang diberi obat Fomepizole di RSCM.

Menurutnya, setidaknya 7 dari 10 anak yang dirawat di sana sudah mampu kencing sendiri setelah sebelumnya tidak bisa kencing.

“Sehingga kita bisa simpulkan bahwa obat ini memberikan dampak positif dan kita akan percepat kedatangannya di Indonesia, sehingga 245 (kasus) yang masuk dan mungkin akan masih agak bertambah sedikit itu kita bisa obati dengan baik,” terangnya.

Sementara untuk impor obat Fomepizola sendiri, Budi menyebut tidak hanya didatangkan dari Singapura, melainkan juga dari beberapa negara lain.

“Kita sudah menerima 20 vial dari Singapura, kita menunggu mungkin dari Australia akan masuk 16 lagi, either malam malam ini atau besok pagi. Kita sedang proses untuk beli dari Amerika, mereka punya stok enggak terlampau banyak di sana, kita juga sekarang sedang dalam proses untuk beli dari Jepang, stoknya sekitar 2.000-an,” ucapnya.

Diketahui, perkembangan penyakit gagal ginjal akut di Indonesia sudah menyentuh angka 245 kasus. Angka ini tersebar di 26 provinsi dan 80% di antaranya, didominasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara.

Dari angka kasus itu, katanya, peresentase kasus meninggal pun cukup tinggi yakni 141 laporan atau sekitar 57,6%.

Presiden Jokowi juga menyoroti fenomena kasus ini. Beliau kemudian meminta agar Kemenkes bersama pihak-pihak terkait mengawasi peredaran obat di Indonesia.

“Bapak Presiden khusus menelepon kami untuk memastikan bahwa masyarakat itu dilindungi dari obat-obatan yang ada. Jadi prioritas dari Bapak Presiden adalah memastikan bahwa seluruh masyarakat bisa terlindungi dari obat-obatan ini,” ujarnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *