Lensa Jogja

Harga Melambung, Peternak di Kulonprogo Raup Untung

Bagi sebagian warga, kenaikan sejumlah komoditas di akhir tahun ini berdampak pada turunnya daya beli, salah satunya telor. Harga yang sempat melambung hingga 30 ribu rupiah perkilogramnya ini, membuat warga semakin terjepit dan memilih mengurangi pembelian lantaran harga yang terlampau tinggi.

Meski membuat warga menjerit lantaran harga yang melambung, namun tidak bagi peternak ayam petelur. Kenaikan harga tertinggi dalam beberapa tahun terakhir ini justru membuat mereka meraup untung.

Salah satunya bagi peternak di Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta ini. Kenaikan harga yang signifikan  sejak beberapa pekan ini justru membawa berkah bagi mereka.

Setelah beberapa bulan lalu, mereka sempat terpuruk akibat menangguk kerugian hingga puluhan juta rupiah, akibat harga telor yang anjlog. Kini mereka mendapat ganti yang lumayan banyak.

Menurut sebagian peternak, kenaikan harga ini terjadi lantaran minimnya pasokan telor di pasaran. Selain itu, telor juga banyak diborong pemerintah untuk bantuan sosial  bagi warga kurang mampu, serta acara hajatan.

“Alhamdulillah untuk minggu ini ada kenaikan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya ya, sampe 30 ribu per kilogram. Ini rekor sepanjang memelihara ayam, baru kali ini karena katanya bakul atau pengepul itu kan kenaikan itu dipicu adanya bantuan bansos itu mas. Kan katanya satu orang dapat 4 paket, jadi stok yang dikandang menurun juga karena kemarin banyak yang kolaps juga to,” kata Muslih Al Huda, salah satu peternak, saat ditemui pada Jumat (31/12).

Dalam sehari, di peternakan Muslih mampu panen sekitar 5 kwintal telor, biasanya langsung diambil pengepul yang sudah berlangganan. Meski harga terbilang tinggi, namun telor di peternakannya selalu habis diborong pengepul, untuk dijual ke sejumlah wilayah di Kulonprogo dan Yogyakarta. (SA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *