HeadlineLensa Terkini

GFF Pijar Foundation, Sinergi Perkuat Ketahanan Pangan Indonesia

Ketahanan pangan merupakan salah satu isu prioritas pemerintah yang sangat kompleks dan memerlukan solusi serta aksi konkret dari berbagai pihak.

Isu ini dinilai penting, lantaran erat kaitannya dengan beberapa faktor besar seperti semakin besarnya populasi penduduk Indonesia, meningkatnya dampak pemanasan global bagi produksi pangan, hingga turunnya minat generasi muda pada sektor pertanian.

Hal ini lantas melatarbelakangi yayasan nirlaba Pijar Foundation, untuk kembali menghadirkan program Global Future Fellows (GFF) 2023.

Sempat sukses menggelar GFF dengan pokok diskusi ‘Transmisi Energi’ di Bali tahun lalu, GFF tahun ini kembali hadir dengan tema berbeda, yakni ‘Mencapai Keamanan Pangan di Tengah Ketegangan Global’

Terselenggara di Yogyakarta, Senin (22/5), dalam kegiatan ini Pijar Foundation mengajak setidaknya 36 profesional dari berbagai sektor publik, privat dan komunitas, yang berasal dari 21 kabupaten dan kota se-Indonesia untuk berdiskusi dan saling mengeksplorasi ide-ide brilian, sehingga terbentuk kerjasama multi sektor yang dapat mewujudkan program ketahanan pangan Indonesia yang berkelanjutan.

Dibuka langsung oleh wakil menteri BUMN, Pahala Mansury, kegiatan ini juga turut mengaktivasi pertukaran pengetahuan antar peserta, serta mengkonsolidasikan hasil diskusi ke dalam rencana aksi bersama atau collaborative action plan.

Dalam kesempatannya, Mansury menjelaskan bahwa jumlah populasi dunia akan terus bertambah sementara tidak semua negara punya sumber daya yang cukup.

“Tahun 2050 mendatang, diperkirakan kita akan butuh tambahan 70% produksi dibandingkan sekarang, sehingga lahan dan sumber daya akan semakin diperebutkan tak hanya untuk produksi pangan tapi juga untuk kebutuhan lainnya,” kata Mansury.

Selain itu, menurutnya perubahan iklim yang terbukti selama setahun terakhir telah sangat mempengaruhi produktivitas pangan dunia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Ini akan terus terjadi di tahun mendatang. Terakhir, keadaan geopolitik yang tidak menguntungkan yang mempengaruhi bagaimana kita memenuhi kebutuhan pangan,” lanjutnya.

Sementara itu, Cazadira F. Tamzil selaku direktur kebijakan publik Pijar Foundation menjelaskan bahwa GFF digelar untuk memikirkan solusi dari permasalahan ini,

“GFF menawarkan kesempatan langka untuk mendorong diskusi dan aksi kolaborasi lintas sektor dan generasi. Dengan bergotong-royong, Indonesia dapat mencapai ketahanan pangan dengan lebih cepat,” terang Cazadira.

Diketahui, menurut data Global Food Security Index, skor ketahanan pangan di Indonesia sendiri pada tahun 2022 berada di level 60,2 di mana itu lebih rendah dari rata-rata Asia Pasifik yakni 63,4. (DA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *