HeadlineLensa MancaLensa Terkini

Gencatan Senjata Berakhir, Israel Kembali Bombardir Gaza

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berakhir sejak kemarin Jumat (1/12) tanpa adanya perpanjangan lagi. Dengan itu, Militer Israel dilaporkan telah kembali melancarkan serangannya di Jalur Gaza.

Melansir dari Aljazeera, Sabtu (2/12), Qatar, selaku mediator masih terus berusaha bernegosiasi untuk menawarkan gencatan senjata. Pihaknya juga mengatakan serangn Israel telah mempersulit upaya untuk kembali menghentikan permusuhan.

Pejabat Kesehatan Gaza mengungkapkan dari serang lanjutan Israel itu lebih dari 180 orang tewas, melukai sedikitnya 589 orang, dan menghancurkan lebih dari 20 rumah.

Menurut laporan dari Reuters, wilayah timur Khan Younis di selatan Gaza menjadi target serangan brutal ketika gencatan senjata tak lama usai. Akibat serangan itu, warga berhamburan turun ke jalan mencari perlindungan lebih jauh ke barat Gaza.

Pada hari Jumat seusai gencatan senjata itu berakhir, Militer Israel menyebar ke Kota Gaza dan bagian selatan Gaza. Mereka mendesak warga sipil untuk melarikan diri guna menghindari pertempuran, sementara kelompok HAM setempat telah berulangkali memperingatkan bahwa tak ada lagi tempat yang aman di Gaza.

Pada hari Jumat seusai gencatan senjata itu berakhir, Militer Israel menyebar ke Kota Gaza dan bagian selatan Gaza
Sumber Foto : SAID KHATIB/AFP
Pertempuran memperburuk darurat kemanusiaan

PBB mengatakan pertempuran ini akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang semakin ekstrem. Mereka juga menyatakan warga Palestina yang terkepung itu dikelilingi oleh penyakit, kehancuran, dan kematian.

“Hari ini, dalam hitungan jam, banyak orang dilaporkan tewas dan terluka. Banyak keluarga diminta untuk mengungsi lagi, tapi mereka tak punya tempat yang aman untuk berlindung,” kata kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths.

Sementara itu, seiring serangan yang dilancarkan oleh Israel, truk-truk pembawa bantuan kembali dilarang masuk ke Gaza.

Sebelumnya gencatan senjata dimulai pada 24 November lalu dan telah diperpanjang dua kali. Israel mengatakan hal itu dapat berlanjut selama Hamas membebaskan 10 sandera setiap harinya.

Namun, setelah tujuh hari pembebasan perempuan, anak-anak dan sandera asing, mediator gagal menemukan jalan keluar untuk membebaskan lebih banyak sandera.

Dilaporkan, masing-masing pihak bertikai saling menyalahkan satu sama lain atas gagalnya gencatan senjata karena menolak persyaratan perpanjangan pembebasan sandera harian. Baik yang disandera oleh militan Palestina ataupun yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/tak-berperasaan-israel-siap-lakukan-serangan-tanpa-henti-ke-hamas-di-saat-ribuan-orang-tewas/

Share