HeadlineLensa TerkiniUncategorized

Gempa Turki: Korban Tewas Tembus 7.800 Orang, 5 WNI Hilang

Korban tewas akibat gempa Turki dan Suriah berkekuatan M 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2) lalu, kini terus bertambah. Pada Rabu (8/2), jumlah korban jiwa tersebut telah mencapai lebih dari 7.800 orang.

Berdasarkan keterangan Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, korban tewas di negaranya telah mencapai 5.894 orang dan lebih dari 34.000 lainnya luka-luka. Sementara itu, korban tewas di Suriah tercatat sebanyak 1.932 orang.

Secara keseluruhan, korban luka-luka akibat gempa tersebut menembus 35.626 orang di kedua negara.

Jumlah korban itu pun diprediksi masih akan berubah, mengingat upaya penyelamatan warga dari puing-puing masih terus dilakukan.

Di sisi lain, Kedutaan Besar RI untuk Turki di Ankara melaporkan bahwa sejauh ini telah ada lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang kontak sejak gempa mengguncang selatan dan tenggara negara tersebut.

“Kami masih berusaha menghubungi kelima WNI itu dengan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul-simpul masyarakat Indonesia yang ada di wilayah-wilayah terdampak gempa,” ujar Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangannya.

Presiden Turki Tayyip Erdoğan pun mengumumkan status darurat bencana selama tiga bulan usai gempa besar mengguncang negaranya.

Status darurat itu berlaku di 10 provinsi yang bakal dinyatakan sebagai bagian dari zona bencana gempa.

“Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat guna memastikan bahwa penyelamatan dan pemulihan kami dapat dilakukan dengan cepat,” kata Erdoğan dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari AFP.

“Kami akan segera menyelesaikan proses presiden dan parlementer terkait keputusan ini, yang akan mencakup 10 provinsi yang pernah mengalami gempa. Status ini akan berlangsung selama tiga bulan,” lanjutnya.

Sebelumnya, gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2) dini hari pukul 04.17 waktu setempat. Selama 24 jam usai gempa perdana, Turki diguncang 100 gempa susulan, termasuk gempa berkekuatan 7,5 di tengah upaya pencarian dan penyelamatan pada Senin sore.

Upaya penyelamatan bencana itu terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju. Para pejabat mengatakan gempa membuat tiga bandara utama di daerah itu tidak dapat beroperasi sehingga mempersulit pengiriman bantuan vital. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *