Finlandia Resmi Gabung NATO, Begini Respon Rusia
Finlandia resmi menjadi anggota NATO ke-31 pada hari Selasa 4 April 2023. Hal tersebut dinyatakan secara resmi oleh Sekretaris Jendral aliansi militer Barat. Diketahui, permintaan Finlandia untuk bergabung dengan aliansi militer ini dipicu oleh invasi Rusia, yang perbatasan dengan Rusia.
Meski prosesnya panjang, Turki menunda permintaan dan mengeluh tentang dukungan Finlandia untuk kelompok teroris. Namun, negara paling bahagia itu akhirnya berhasil meyakinkan pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa mereka tidak mendukung kelompok teroris.
Selain Finlandia, Swedia juga mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO pada Mei yang diblokir Turki karena keluhan serupa.
Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto, menyatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses aksesi dengan menyerahkan dokumen resmi kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, di markas NATO di Brussels.
Sementara itu, dikutip dari Reuters, Rabu (5/4), Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg, juga telah menyambut Finlandia ke dalam aliansi.
Setelah itu, bendera biru putih negara itu pun berkibar di samping sekutu barunya, antara Estonia-Prancisnya di depan markas besar di Bruessel.
“Bertahun-tahun yang lalu tidak terpikirkan bahwa Finlandia akan menjadi anggota. Sekarang mereka akan menjadi anggota penuh aliansi kami dan itu benar-benar bersejarah,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Di sisi lain, Kremlin justru memandang keanggotaan Finlandia di NATO sebagai “serangan terhadap keamanan kami” dan telah mengumumkan akan mengambil tindakan balasan.
Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa setelah Finlandia bergabung dengan NATO, kemungkinan konflik di Ukraina semakin meningkat.
Sebelumnya, pada Senin 3 April 2023, Rusia mengumumkan akan memperkuat angkatan bersenjatanya di barat dan barat laut sebagai tanggapan atas bergabungnya Finlandia dengan NATO.
Sementara itu, Pemerintah Ukraina memuji langkah Finlandia. Kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky yaitu Andriy Yermak menulis di Telegram, “Finlandia membuat pilihan yang tepat. NATO juga merupakan tujuan utama Ukraina.” (APA/L44)
