Lensa Jogja

Dunia Digital Berkembang Pesat Jadi Kekhawatiran Para Ibu

Dunia digital saat ini telah berkembang sangat pesat. Dari yang awalnya bertukar kabar dengan surat, saat ini sudah dipermudah dengan teknologi yang mumpuni.

Adanya internet dan media sosial juga telah mempercepat penyebaran informasi dan mempermudah beberapa pekerjaan.

Namun, hal itu ternyata menjadi salah satu kekhawatiran sebagian besar ibu-ibu di Indonesia. Mengingat, anak-anak saat ini tak lepas dari ponsel yang akses informasinya tak terbatas.

Siti Muslichatun selaku Ketua DPW Permata Ummat mengatakan, ibu di era saat ini memiliki tugas berat karena dunia digital sangat luas dan terbuka untuk diakses.

Pengaruh Baik dan Buruk Melalui Genggaman Tangan

Pengaruh baik dan buruk dapat diperoleh melalui genggaman tangan, dalam hal ini ponsel. Tak terkecuali banyaknya tawaran yang menjerumuskan seperti pinjaman online (pinjol) ilegal.

“Karena sudah banyak kasus orang terjerat pinjol kemudian tidak bisa membayar, secara umum dunia digital ini menjadi salah satu kekhawatiran sebagian besar ibu, karena kami harus lebih ketat mengawasi anak,” kata Muslichatun, dalam diskusi peringatan Hari Ibu bertajuk ‘Ibu sebagai Benteng dalam Menjaga Ketahanan, Merawat Kebahagiaan dan Ekonomi Keluarga’, Sabtu (23/12).

Dalam kegiatan yang digelar oleh organisasi sayap Partai Ummat DIY itu, Muslichatun juga menyampaikan keberadaan aplikasi pinjol ilegal tersebut saat ini sudah cukup meresahkan di kalangan ibu, karena ada kekhawatiran akan terjerat dengan meminjam uang melalui ponselnya.

Oleh karena itu, pihaknya menegaskan pentingnya seorang ibu membentengi anaknya memberikan pemahaman terkait aplikasi tersebut.

“Penting sekali ibu membentengi anaknya, karena semua anak sekarang memegang ponsel, dia bisa mengetahui berbagai tawaran dana yang bisa cair hanya dengan mengirimkan KTP, ini bahaya sekali,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPW Partai Ummat DIY Dwi Kuswantoro menyatakan partainya memiliki komitmen untuk memfasilitasi pemberdayaan para ibu-ibu di DIY. Salah satunya melalui diskusi terkait peran ibu dalam keluarga tersebut.

“Saya kira peran penting ibu ini tidak hanya di tingkat keluarga, tetapi juga di lingkungan, komunitas bahkan kehidupan bernegara. Mereka memiliki militansi dan kepekaan sosial yang kuat. Maka kami sepakat bahwa ibu harus dibekali wawasan untuk membentengi keluarga dari sisi sosial dan juga ekonomi,” katanya.

Melalui diskusi itu, harapannya para ibu mendapatkan wawasan serta strategi untuk mencegah anak agar tidak terkena pengaruh buruk dari perkembangan dunia digital yang ada dalam genggaman masing-masing.

Mengingat seorang ibu menjadi benteng ketahanan di keluarganya. Selain harus mengatur ekonomi keluarga, ibu seringkali menjadi yang paling peka dalam mengawasi anak-anaknya agar terbebas dari pengaruh buruk.

Penulis: Chumaida

Baca Juga : https://lensa44.com/partai-ummat-gelar-apel-akbar-pemenangan-2024-gaungkan-soal-kedaulatan-digital/

Share