HeadlineLensa Terkini

Dukung 2000 Pembudidaya Nener, LPEI Resmikan Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng

Guna mendukung peningkatan perekonomian terhadap 2000 individu pembudidaya benih bandeng atau nener di Kabupaten Buleleng, Bali, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) meresmikan Desa Devisa Klaster Benih Bandeng Buleleng.

Adapun 2000 pembudidaya nener tersebut terbagi di 7 desa, yakni Patas, Gerokgak, Sanggalangit, Musi, Penyabangan, Banyupoh, dan Pemuteran yang tergabung dalam Perhimpunan Pembudidaya Perikanan Pantai Buleleng (P4B).

Koerniawan Prijambodo, Kepala Kantor Wilayah III LPEI, menjelaskan bahwa anggota P4B mampu menghasilkan hingga 12 juta benih bandeng per hari dan  85% di antaranya telah berhasil diekspor ke Filipina, Singapura, Malaysia, hingga Taiwan.

Tingginya  produktivitas budidaya benih bandeng di Buleleng ini, kata dia, tak lepas dari kondisi cuaca Bali yang relatif  aman dari badai, serta dukungan dari Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan (BBRBLPP) Gondol.

“Benih bandeng di Buleleng telah menjadi komoditas prioritas dengan total kontribusi devisa sebesar Rp 200 miliar di tahun 2019. Kami melihat potensi yang luar biasa dan yakin dapat membantu memperluas pasarnya di kancah internasional melalui dukungan pendampingan yang komprehensif,” kata Koerniawan dalam keterangan yang diterima lensa44.com, Sabtu (8/4).

Ia pun menjelaskan, dalam kurun waktu satu tahun ini, pihaknya telah bekerja sama dengan Disperindag dan Koperasi UKM Kabupaten Buleleng dan KPP Bea Cukai Denpasar, untuk mendukung Desa Devisa Benih Bandeng Buleleng lewat berbagai pendampingan, seperti peningkatan kapasitas produksi dengan pemberian sarana produksi berupa pompa air dan instalasi pipa, pendampingan manajemen usaha, penguatan kelembagaan, hingga pendampingan dalam akses pembiayaan.

Adapun program pendampingan UMKM ini, dilakukan berdasarkan mandat dari Kementerian Keuangan RI untuk mendorong pertumbuhan ekspor nasional melalui penyediaan pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi ekspor.

Hingga akhir tahun 2022 lalu, LPEI telah berhasil merangkul berbagai UMKM melalui 178 desa devisa yang didirikan. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *