Lensa Manca

Dokumen Rahasia Bocor ke Publik, Pejabat AS Panik

Dokumen rahasia dan sangat rahasia milik pejabat Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah bocor ke internet. Kebocoran itu membuat para pejabat kebingungan dan panik sehingga mereka memutuskan untuk memburu pembocor dokumen tersebut.

Otoritas AS langsung turun menyelidiki sumber kebocoran data rahasia tersebut. Eks pejabat senior Pentagon, Michael Mulroy, mengatakan bahwa luasnya topik yang dibahas dalam dokumen-dokumen itu, termasuk konflik Ukraina, Tiongkok, dan Timur Tengah, menjadi bukti bahwa sumber kebocoran adalah orang Amerika.

“…ini adalah pembocoran oleh AS, karena kebanyakan dari dokumen-dokumen itu hanya dipegang oleh AS,” kata Michael Mulroy dalam sebuah wawancara, dilansir dari Reuters, Selasa (11/4).

Para pejabat AS mengatakan, penyelidikan tersebut masih dalam tahap awal dan mereka yang menjalankannya mengesampingkan kemungkinan bahwa unsur-unsur pro-Rusia berada di balik pembocoran itu.

Hal ini lantas dianggap sebagai pelanggaran keamanan paling serius sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik muncul di situs web WikiLeaks pada 2013 lalu.

Menurut penelusuran Reuters, ada lebih dari 50 dokumen berlabel “Rahasia” dan “Sangat Rahasia” yang pertama kali muncul bulan lalu di situs media sosial, dimulai dengan Discord dan 4Chan.

Sementara beberapa dokumen lainnya juga diposting beberapa Minggu lalu. Keberadaan dokumen itu pertama kali dilaporkan pada Jumat, (7/4) oleh New York Times.

Sementara itu di Gedung Putih, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengatakan pada Senin (10/4), bahwa masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang kebocoran dokumen tersebut.

“Kami tidak tahu siapa di balik bocornya dokumen-dokumen ini. Kami tidak tahu motifnya. Dan kami tidak tahu berapa banyak lagi dokumen yang berada di luar sana,” ujarnya.

Kirby menambahkan bahwa Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang masalah tersebut akhir pekan lalu, dan terus menjalin kontak dekat dengan para pejabat keamanan nasional.

Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, juga mengatakan bahwa para pejabat AS telah menghubungi sekutu mereka tentang kebocoran dokumen sangat rahasia itu, termasuk memastikan komitmen mereka untuk menjaga informasi intelijen.

Departemen Pertahanan pun memimpin penyelidikan antar-departemen untuk menyelidiki insiden bocornya dokumen sangat rahasia tersebut. Sementara Departemen Kehakiman juga telah memulai penyelidikan pidana. (APA/L44)\

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *