Lensa Manca

Deretan Aksi Nekat Mario Ferri, Penyusup Lapangan Piala Dunia 2022 yang Bawa Bendera LGBT

Aksi nekat penyusup lapangan yang membawa bendera LGBT di tengah laga Portugal vs Uruguay di Piala Dunia 2022, pada Selasa (29/11) dini hari WIB, telah teridentifikasi sebagai Mario Ferri yang merupakan pesepakbola profesional asal Italia.

Akibatnya, laga Portugal vs Uruguay di Stadion Lusail Iconic, Lusail, sempat terhenti pada menit ke-50 saat penyusup itu membawa bendera pelangi yang merupakan simbol LGBT.

Setelah sempat diamankan kabarnya Ferri sudah dibebaskan polisi Qatar pada Selasa (29/11). Ia dapat menghirup udara bebas tanpa dikenai denda.

Seperti dikutip dari akun Instagram Ferri, Rabu (30/11), ia menuliskan bahwa dirinya bebas penuh tanpa persyaratan.

“Saya bebas, tidak ada konsekuensi hukum. Saya bebas,” tulis Ferri.

Selain itu, Ferri juga mengunggah foto dirinya saat menyusup lapangan dan membawa bendera LGBT. Ia beralasan, aksi nekat yang dilakukannya adalah berpesan kepada dunia untuk kedamaian.

“Terima kasih untuk semua pesan cinta yang saya terima dari seluruh dunia,” lanjutnya.

Sebelumnya, ada juga penyusup lapangan menggunakan baju dengan tulisan ‘Save Ukraine‘ di bagian depan dan ‘Respect Iranian Women‘ di bagian belakang.

Dikutip dari Evening Standard, penyusup itu pun teridentifikasi sebagai orang yang sama, yakni Mario Ferri Falco.

Ferri sendiri merupakan pria 35 tahun asal Pescara, Italia. Dia sudah menjadi pesepakbola profesional selama sembilan tahun, dengan terakhir memperkuat klub kasta kedua India, United Sports Club.

Ferri saat ini tidak memiliki klub, setelah Liga India dihentikan sejak Maret 2022 karena pandemi Covid-19.

Berikut Deretan Aksi Ferri yang Selalu Menjadi Sorotan:

  • Menjadi penyusup di Piala Dunia 2022 merupakan aksi terbesar Ferri sejauh ini. Pada 2009, Ferri pernah menyusup laga Italia vs Belanda karena menuntut Antonio Cassano dipanggil ke Gli Azzurri.
  • Ferri juga hadir di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Ketika itu Ferri tertangkap kamera memegang pesan untuk pelatih Italia, Marcello Lippi: “Lippi, saya sudah bilang”. Pesan itu dibuat setelah Italia gagal lolos dari fase grup dan Lippi tidak memanggil Cassano dalam tim.
  • Ferri kemudian mulai menyuarakan masalah politik. Pada final Piala Dunia Antarklub 2010 antar inter Milan vs Mazembe di Abu Dhabi, Ferri masuk ke lapangan dengan pesan ‘Bebaskan Sakineh’. Sakineh Mohammadi Ashtiani adalah wanita asal Iran yang sempat mendapat vonis hukuman mati.
  • Pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Ferri juga sempat mengganggu pertandingan Belgia vs Amerika Serikat dengan membawa pesan: “Save Favelas Children.”

Belakangan ini, Ferri memang fokus membantu pengungsi Ukraina dari serangan Rusia. Ferri bersama rekan-rekannya, diketahui telah menyewa mobil untuk membantu para pengungsi menyeberang dari Lviv ke Polandia. Lewat akun Instagram miliknya, Ferri mengatakan ada 60 orang Ukraina yang berhasil diselamatkan. (AM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *