Lensa Kuliner

Cerita di balik Brongkos, Kuliner Masa Penjajahan Favorit Sultan Sri Sultan Hamengkubuwono X

Bagi sahabat lensa yang tinggal di luar Pulau Jawa, pasti masih asing ketika mendengarkan nama kuliner brongkos. Untuk yang belum tahu, brongkos ini merupakan kuliner khas Yogyakarta yang tampilannya sekilas sangat mirip dengan rawon.

Berbeda dengan rawon, kuah brongkos diolah menggunakan santan dan bumbunya terbilang lebih lengkap. Belum lagi dengan tambahan kacang tolo, kulit biji melinjo, daging sapi dan telur ayam, yang menjadi ciri khas tersendiri dari sajian brongkos. Ternyata, sajian kuliner satu merupakan kuliner favorit keluarga kerajaan.

Dituliskan dalam Kookboek atau buku masakan karya penulis Belanda pada tahun 1925, diceritakan bahwa pada zaman penjajahan, brongkos ini menjadi salah satu hidangan paling lezat. Brongkos sendiri telah menjadi hidangan mewah Rijsttafel bergaya Indische. Bahkan, kuliner brongkos ini dulunya dihidangkan dengan tata meja ala restoran mewah pada zaman penjajahan.

Ketika masa penjajahan berakhir, ternyata rasa brongkos ini tetap konsisten lezatnya dan bertahan menjadi hidangan istimewa khas Yogyakarta. Untuk jenis dari brongkos ini juga terbilang cukup beragam, mulai dari brongkos telur, brongkos koyor sapi, brongkos daging, hingga brongkos tulang muda.

Brongkos terdiri atas daging yang dipotong dadu; biasanya daging sapi, daging kambing atau domba, telur rebus dan tahu, dimasak dengan kacang-kacangan; biasanya kacang tolo atau kacang merah serta potongan labu siam, terkadang ditambahi irisan wortel.

Disiram dengan kuah berbahan dasar santan dan juga ditambahi kombinasi bumbu yang kaya, antara lain keluak, serai yang dimemarkan, daun jeruk purut, daun salam, garam, gula jawa. Serta bumbu yang dihaluskan, yaitu lengkuas, kencur, jahe, ketumbar, bawang merah dan kemiri, juga ditambahkan cabai rawit utuh yang dapat memberikan kejutan pedas kala tergigit.

Brongkos biasanya disajikan dengan cara menyiramkannya ke atas sepiring nasi putih, hidangan tersebut kemudian disebut nasi brongkos. Dari beberapa jenis brongkos yang ada, yang paling menjadi favorit pembeli adalah brongkos koyor. Bersanding dengan segelas es campur atau es kelapa muda dan tape, akan menambah semangat makan. Sahabat juga bisa menambah seperti telor asin, tempe bacem, perkedel dan lain-lain.

Dalam upaya melestarikan warisan budaya Indonesia, pada tahun 2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia telah mengesahkan 225 jenis warisan budaya dari Aceh hingga Papua menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2018. Salah satunya adalah brongkos Yogyakarta. (LH/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *