Lensa Lifestyle

Cara Mengatasi Rasa Marah

Marah adalah manusiawi. Perasaan marah memang sesuatu yang wajar. Marah itu sendiri adalah respon emosi yang muncul ketika seseorang merasa terganggu atau diperlakukan tidak benar. Hampir semua orang normal pernah mengalaminya. Yang membedakan adalah bagaimana cara seseorang mengatasi rasa marahnya tersebut.

Meluapkan rasa marah itu baik secara psikologis karena energi marah yang dipendam akan merusak diri sendiri tetapi cara meluapkan marah dengan teriak-teriak bahkan melempar-lempar barang tentu saja tidak baik. Apalagi jika dilakukan di depan orang banyak dan bahkan sampai melukai.

Lalu bagaimana cara mengendalikan rasa marah? Lihat Langkah-langkah berikut.

Tarik napas dalam-dalam

Menarik napas dalam-dalam sangat membantu mengatasi rasa marah. Ketika marah, tubuh akan melepaskan adrenalin yang membuat detak jantung dan tekanan darah meningkat. Menarik napas dalam-dalam akan membantu menurunkan detak jantung dan mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh tidak membutuhkan adrenalin.

Tinggalkan ruangan

Jika kemarahan mulai memuncak, cobalah tinggalkan ruangan selama beberapa saat. Beri kesempatan pada diri Anda untuk mengontrol diri. Katakan pada orang lain, pasangan atau rekan Anda, bahwa Anda butuh beberapa menit untuk menurunkan emosi. Mencuci muka atau menggerak-gerakkan tubuh bisa membantu meredakan amarah. Setelah merasa tenang dan bisa berpikir jernih, Anda bisa kembali ke ruangan.

Berkomunikasilah

Pernyataan, “kamu selalu” atau “saya  tidak pernah” biasanya tidak sepenuhnya kenyataan yang sebenarnya dan tidak memberi jalan keluar dari kemarahan. Cobalah beri contoh nyata tentang apa yang telah terjadi dan juga apa yang Anda rasakan. Ini akan memberi kesempatan pada orang lain untuk mencerna masalah yang terjadi, meminta maaf jika mereka salah dan mencari jalan keluar terbaik.

Tulis buku harian

Jika Anda merasa sering sekali marah, buku harian atau jurnal merupakan tempat aman untuk menumpahkan kekesalan hati. Tuliskan kenapa dan kepada siapa Anda marah. Jika Anda ingin merobek catatan itu setelahnya, lakukanlah. Cara ini bisa menjadi pelepasan amarah yang efektif. Lagipula, dengan menulis buku harian atau jurnal pribadi tidak akan membuat orang lain sakit hati.

Kenali penyebabnya

Perhatikan apa yang menyebabkan Anda marah dan ambil langkah untuk mengatasinya. Misal jika Anda mudah merasa marah saat Anda sedang lelah, hindari melakukan pembicaraan yangs serius saat Anda lelah. Carilah waktu aman agar diskusi lebih efektif dan tidak timbul masalah baru.

Satu hal lagi, jika kemarahan menjadi bagian dari hidup Anda, bukan hal yang buruk untuk mengonsultasikannya ke ahlinya.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Share