Lensa Wisata

Candi Sambisari, Mengenal Saksi Bisu Kerajaan Mataram Kuno

Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan sejarah berupa candi. Selain Candi Prambanan yang sudah terkenal lebih dulu, ada juga candi-candi lain seperti Candi Sambisari.

Candi Sambisari merupakan candi Hindu yang diperkirakan dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini secara administratif terletak di Desa Sambisari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Akses menuju Candi Sambisari terbilang cukup mudah, berada sekitar 12 km dari timur pusat kota Yogyakarta, dan kira-kira hanya 4 km dari kompleks Candi Prambanan.

Menurut sejarahnya, candi di Dusun Sambisari ini merupakan candi bercorak Hindu. Diperkirakan sudah ada sejak abad ke-9 zaman Mataram Kuno pada masa kepemimpinan Raja Rakai Garung dari Wangsa Sailendra. Pada masanya, candi ini berfungsi sebagai tempat sembahyang bagi umat Hindu yang memuja Dewa Siwa. Buktinya, bisa Anda lihat dari sejumlah relief dan arca di sekitar bangunan candi yang berkaitan erat dengan Dewa Siwa.

Kompleks Candi Sambisari memiliki luas halaman sekitar 50×48 m dan dikelilingi oleh dua lapis pagar batu. Pagar batu pada sisi terluar, memiliki ketinggian yang lebih rendah dari pada pagar batu sisi dalam, yang mempunyai ketebalan sekitar 50 cm dan tinggi mencapai 2 meter.

Candi Sambisari sendiri terdiri dalam satu candi utama serta tiga candi perwara atau candi pendamping. Candi utama pada kompleks Candi Sambisari ini, berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sekitar 13,65 x 13,65 m dan memiliki ketinggian sekitar 7,5 m.

Penemuan candi ini pun terbilang cukup unik. Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani Desa Sambisari bernama Karyowinangun pada tahun 1966. Ketika itu beliau tengah menggarap sawah dengan cangkulnya. Beliau merasa bahwa cangkulnya mengenai benda keras seperti batu, ketika digali lebih dalam ternyata batu tersebut merupakan bongkahan dari sebuah candi. Kemudian, dilaporkan kepada Dinas Purbakala setempat. Pada tahun itu juga tempat tersebut ditetapkan sebagai situs peninggalan bersejarah. Nama Sambisari sendiri diambil dari nama desa di mana candi ini ditemukan yaitu desa Sambisari.

Apabila sahabat pecinta wisata sejarah, Candi Sambisari merupakan destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Kita bisa menikmati keindahan arsitektur yang terdapat pada bangunan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno ini. Dalam kompleks candi sahabat akan menemukan berbagai arca yang memiliki nilai historis tinggi seperti arca Agastya, arca Ganesha, hingga arca Dewi Durga.

Keindahan yang ditawarkan oleh peninggalan kerajaan Mataram Kuno ini selalu mengundang wisatawan untuk mengabadikan tempat wisata tersebut. Dinding yang mengelilingi kompleks bangunan tersebut dihiasi dengan relief yang terbuat dari perdu nan memukau. Tak hanya itu, hamparan rumput hijau yang tertata secara rapi di sekitar candi merupakan daya tarik tersendiri bagi para pelancong.

Setelah berjalan menikmati keindahan candi, sahabat juga bisa bersantai ditaman kompleks candi ini. Candi Sambisari memang memiliki taman yang cukup luas, dihiasi hijaunya rumput yang memanjakan mata. Sahabat, bisa duduk-duduk santai untuk melepas penat hingga matahari tenggelam.

Jika belum puas, sahabat dapat berkunjung ke museum mini yang terletak di dekat kompleks candi tersebut. Di dalam museum ini kamu akan menemukan foto dari Karyowinangun yang merupakan penemu pertama candi tersebut.

Untuk harga masuk, cukup hanya dengan Rp. 5.000 per orang. Sahabat sudah bisa menikmati destinasi wisata sejarah ini. Dibuka untuk umum setiap hari, kecuali hari minggu. Mulai dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. (LH/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *