Lensa MancaLensa Terkini

Bendungan Raksasa di Ukraina Meledak hingga Picu Banjir, Kira-kira Ulah Siapa?

Sebuah bendungan raksasa Nova Kakhova yang berada di Ukraina Selatan dikabarkan meledak pada Selasa (6/6) waktu setempat. Akibat kejadian tersebut beberapa daerah termasuk zona perang Ukraina-Rusia diterjang banjir bandang. Kejadian itu pun memaksa warga setempat mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Akibat bencana itu juga pihak Rusia dan Ukraina saling menuduh siapa yang bertanggung jawab atas ledakan yang mengakibatkan bendungan tersebut jebol.

Ukraina mengatakan Rusia-lah dibalik kejadian tersebut. Pasalnya Rusia saat ini yang memegang kendali atas waduk yang dibangun sejak zaman Uni Soviet dahulu.

“Ini aksi teroris Rusia,” tegas Ukraina, dalam siaran pers, dikutip Rabu (7/6).

“Peledakan bendungan Nova Kakhova yang dilakukan Rusia sebagai tindakan teroris terhadap infrastruktur kritis Ukraina, yang bertujuan untuk menjatuhkan korban sebanyak mungkin dan menyebabkan kehancuran sebesar mungkin,” tambahnya.

Di sisi lain Rusia membantah tuduhan tersebut. Kremlin lantas menyalahkan Ukraina, dengan mengatakan pihaknya berusaha mengalihkan perhatian dari peluncuran serangan balasan besar yang diklaim Moskow berhasil dipatahkan.

Rusia juga telah mengumumkan keadaan darurat di distrik Nova Kakhova. Menurut laporan media TASS, layanan darurat Rusia melaporkan sekitar 600 rumah terendam banjir akibat ledakan tersebut.

Sementara itu, Intelijen Amerika Serikat (AS) menyebut pihaknya memilki data yang bisa membuktikan Rusia di balik meledaknya bendungan itu.

“Saya ingin memperjelas, Rusia-lah yang memulai perang ini. Rusia-lah yang menduduki wilayah Ukraina,” ungkap Wakil Duta Besar AS, Robert Wood, pada pertemuan Dewan Keamanan PBB.

“Dan pasukan Rusia-lah yang mengambil alih bendungan secara luar biasa tahun lalu dan mendudukinya sejak saat itu,” tambahnya.

Namun, hingga saat ini belum diketahui siapa dalang dibalik meledaknya bendungan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air itu.

Melansir dari Reuters, Rabu (7/6), Pejabat Ukraina memperkirakan sekitar 42.000 orang berisiko terkena banjir. Pihaknya juga mengungkapkan banjir ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada hari ini.

Sementara itu, Kepala bantuan PBB Martin Griffith mengatakan bahwa jebolnya bendungan itu akan menimbulkan konsekuensi yang serius bagi ribuan orang di Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba juga menyebut insiden ini merupakan bencana teknologi terbesar di Eropa dalam beberapa dekake terakhir ini, yang menempatkan ribuan warga sipil dalam bahaya. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *