Beberkan Sitaan Narkoba 2021, Bareskrim: Kasus Jumlah Meningkat

December 24, 2021December 24, 2021 lensa44

Dalam konferensi pers pada Jumat (24/12), Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dit Tipidnarkoba) Bareskrim Polri membeberkan total narkoba hasil sitaannya, dalam rentang waktu Januari-Desember 2021.

Brigjen Krisno Kalomoan Siregar, Dir Tipidnarkoba Bareskrim Polri, mengatakan bahwa pada tahun 2021 mengalami peningkatan lebih dari 100% dibandingkan tahun 2020 lalu.

“Di mana terjadi peningkatan 166% dibandingkan 2020, yakni 2020 sebanyak 627.977,20 gram, pada 2021 ada 1.674.951,48 gram (1674.951 kg). Jadi, peningkatannya lebih dari 100 persen, tepatnya 166 persen,” kata Krisno.

Bukan hanya narkoba jenis Sabu, peningkatan jumlah sitaan juga terjadi dengan Ganja. Disebutkan bahwa penyitaan Ganja naik sebanyak 124% daripada tahun lalu, yang sebelumnya 357.214,56 gram, tahun ini ditotal mencapai 799.116,40 gram.

Sementara obat keras juga disebut meningkat sangat tajam. Hal ini diketahui dari penggerebekan yang dilakukan oleh kepolisian kepada pabrik Mega Lab di Yogyakarta pada September lalu. Jumlah obat yang di sita pada tahun ini mencapai 48.188.000 butir, meningkat sebanyak 2.8827.834% dari tahun 2020 yang hanya 1.704 butir.

Lebih lanjut, narkoba jenis Ekstasi juga meningkat sebesar 197%, dari yang sebelumnya pada 2020 hanya 95.097, kini di tahun 2021 menjadi 282.236,50 butir. Sementara itu, Tembakau Gorila disebut menurun sebanyak 71% pada 2021, yang disita sebanyak 3.370,42 gram dari yang sebelumnya pada 2020 sebanyak 11.437,61 gram.

“Penyitaan narkotika jenis happy five mengalami peningkatan sebanyak 947%. Pada 2020 hanya disita 4.835 butir, sedangkan 2021 ada 50.620 butir. Ketamin juga meningkat 40,25 persen, pada 2020 hanya disita 69,5 gram, sedangkan pada 2021 disita 2.867 gram,” tambah Krisno.

Dari sekian banyak peningkatan sejumlah narkoba sepanjang 2021, Krisno mengatakan bahwa dalam hal pengungkapan kasus sepanjang 2021 menurun sebanyak 18%. Sebelumnya, pada 2020 Bareskrim mengungkapkan sebanyak 127 kasus, sedangkan tahun ini hanya 104 kasus. (AKM/L44)