HeadlineLensa Terkini

Sepak Bola Indonesia Berduka, 153 Suporter Tewas dan 180 Luka-Luka

Pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya, berujung ricuh dan menelan ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam.

Dalam keterangan persnya, Minggu (2/10), Kapolda Jawa Timur Irjen Pol, Nico Afinta, menyebut bahwa jumlah korban meninggal dalam kericuhan suporter ini, sebanyak 153 orang. Sementara lainnya, tercatat 180 korban luka-luka.

Ratusan korban meninggal itu, kata Nico, kebanyakan disebabkan oleh sesak napas dan terinjak satu sama lain, saat akan menyelamatkan diri dari gas air mata.

“Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu 10 atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion,” katanya.

Suporter Arema FC mulai memasuki lapangan pertandingan (foto : CNN)

Nico menambahkan, para suporter yang terluka langsung dievakuasi ke  Rumah Sakit Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, dan bahkan beberapa Rumah Sakit di Kota Malang.

Diketahui, kericuhan ini bermula saat salah satu oknum suporter Arema protes, lantaran tak terima atas kekalahan jagoannya di kandang sendiri.

Oknum tersebut pun turun ke lapangan dan menghampiri para pemain Arema FC. Aksi itu lantas diikuti oleh para Aremania lainnya, yang kemudian disusul dengan aksi saling lempar.

Sementara aparat yang berjaga, berusaha menghalangi para suporter anarkis tersebut.

Beberapa mobil Polisi rusak akibat bentrok supporter Arema FC vs ersebaya FC (foto : Klik Times)

Saat kondisi semakin tak terkendali, aparat pun langsung menembakkan gas air mata ke sebagian tribun stadion. Sehingga membuat seisi stadion panik dan berusaha menyelamatkan diri. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *