Lensa Terkini

Bahaya Overthinking dan Cara Mengatasinya

Overthinking merupakan sebuah istilah yang sudah tak asing lagi kita dengar bahkan sering kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dilansir dari alodokter, overthinking adalah sebuah kondisi di mana seseorang memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Penyebabnya bisa datang dari hal-hal di sekitar kita.

Meskipun perilaku tersebut seringkali kita lakukan dan mungkin sesekali dianggap sebagai sikap kehati-hatian, namun kondisi tersebut tidak dapat kita sepelekan begitu saja.

Bahaya overthinking dapat membuat aktivitas keseharian kita terganggu dan performa kerja kita menjadi menurun. Hal tersebut dikarenakan kebiasaan overthinking dapat membuat waktu istirahat kita terganggu. Tak jarang, kita juga mengalami insomnia hingga esoknya kita akan bekerja dalam kondisi lelah dan sulit berkonsentrasi.

Overthinking juga bisa berimbas pada kesehatan fisik dan mental kita. Saat overthinking, kita cenderung sulit untuk mengendalikan emosi, mudah merasa panik, insecure, bahkan menjadi stres dan depresi. Hal itu terjadi karena otak terlalu sibuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu secara berlebihan sehingga tekanan psikologis menjadi lebih besar.

Perasaan buruk yang datang dari overthinking mampu memancing siapapun untuk melakukan sesuatu berbahaya, hanya demi melampiaskan emosi. Bisa jadi seperti mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan minum alkohol, bahkan bisa lebih parah dari itu.

Hal itu juga akan membuat kondisi kesehatan semakin menurun dan menyebabkan sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas hingga tekanan darah tinggi.

Tentunya, kita semua tak ingin terus menerus menelan overthinking. Jadi, bagaimana cara mengatasi supaya tidak overthinking?

Cari tahu pemicunya dan hindarilah

Hal pertama yang harus kita lakukan saat overthinking adalah mencari tahu apa pemicunya. Tujuannya agar kita dapat lebih waspada sehingga bisa membatasi diri untuk tidak overthinking ketika dihadapkan pada masalah yang sama.

Cari tahu dengan merenungkan dan menguraikan masalah yang ada dalam pikiran kita. Dari mana awal masalah tersebut muncul? Setelah itu buatlah batasan.

Kita dapat menghindarinya dengan mengalihkan pikiran kita, menyibukan diri melalui aktivitas yang positif seperti berolahraga, menulis, berjalan-jalan dan aktivitas lainnya yang kita sukai dan membuat kita tenang.

Memberikan batasan waktu sebelum mengambil keputusan

Overthinking cenderung membuat kita merasa kesulitan untuk menentukan keputusan karena otak kita penuh memikirkan hal-hal yang justru membuat kita khawatir dan takut mengambil keputusan yang salah.

Oleh sebab itu berilah jeda waktu untuk diri kita sendiri dalam mengambil keputusan, jangan terburu-buru, santai saja, kita masih memiliki banyak waktu.

Agar pikiran kita dapat fokus maka kita bisa memulainya dengan menulis daftar masalah yang sedang kita hadapi. Tuangkan semua hal yang ada dalam pikiran kita ke dalam tulisan, urutkan mulai dari masalah terbesar hingga terkecil. Dari situ kita dapat memutuskan, solusi apa yang sekiranya dapat mengatasi permasalahan kita dengan manfaat yang lebih besar.

Merangkul rasa takut dan menerima kegagalan

Saat overthinking terjadi, kita akan merasa takut dan khawatir pada banyak hal, takut pada resiko, misalnya. Kita juga cenderung menyalahkan diri kita sendiri atas kegagalan yang kita alami.

Daripada menyesali apa yang sudah terjadi, akan lebih baik jika kita berpikir ke depan dan menjadikan kegagalan itu sebagai sebuah pelajaran. Kita dapat mengevaluasi kegagalan yang kita alami dan melengkapi kekurangannya di kemudian hari.

Untuk mengurangi rasa takut pada resiko yang akan terjadi maka buatlah perencanaan dengan mempertimbangkan resiko seminimal mungkin dan cobalah untuk menerima diri. Apa pun yang terjadi dan apa pun resikonya, setidaknya kita sudah berusaha melakukan yang terbaik.

Jangan terlalu lama tenggelam dalam pikiran segera ambil tindakan

Tak jarang overthinking membuat kita larut dalam pikiran sehingga kita sering terdiam dan melamun sampai menggangu aktivitas kita karena kita merasa “Aku harus berpikir dulu, beri aku waktu”.

Namun, terlalu lama berpikir juga bukanlah sebuah solusi, justru masalah yang kita hadapi tidak akan kunjung selesai jika kita sibuk tenggelam dalam pikiran kita. Sulit memang untuk memacu semangat supaya kita dapat bertindak. Namun, mau tak mau memang harus kita lakukan. Bahkan jika perlu, paksa diri kita untuk berani bergerak karena hidup kita tidak akan berubah jika kita hanya berdiam diri saja.

Mulailah dengan melakukan tindakan dari hal terkecil, buatlah perencanaan mengenai target-target yang ingin kita capai. Munculkanlah motivasi dalam diri kita dengan goals yang ingin kita raih. Beranikan diri untuk segera mengambil tindakan. Jangan ragu dan jangan terlalu mendengarkan pendapat orang lain, kita bisa melakukannya, jadilah diri sendiri. (NNK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *