Army BTS dan NCTZEN Galang Dana untuk Korban Kanjuruhan, Tembus 692 Juta!
Penggemar BTS dari Indonesia yaitu ARMY dan Penggemar NCT alias NCTZEN WAYZENNI menggalang dana untuk para korban Kanjuruhan melalui platform kitabisa.com.
Aksi penggalangan dana ini diawali oleh BTS Army Project Lombok, tak lama setelah tragedi Kanjuruhan terjadi. Aksi kebaikan ini kemudian disusul oleh NCTZEN WAYZENNI Indonesia pada Selasa (4/10) kemarin.
Setelah melakukan penggalangan dana selama tiga hari, BTS Army Lombok berhasil mendapatkan dana sebesar Rp447 juta. Dana tersebut terkumpul lebih cepat dari target penutupan donasi pada tanggal 16 Oktober 2022.
Hingga berita ini ditulis, Rabu (5/10), NCTZEN WAYZENNI Indonesia telah berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp249 juta.
Untuk penyaluran bantuan tersebut, BTS ARMY Project Lombok telah berkoordinasi dengan BTS ARMY Malang yang melakukan pendataaan.
“Proses penyaluran akan dibantu oleh tim ARMY di Malang, kita terus berkoordinasi. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban yang terkena musibah tersebut,” ungkap inisiator penggalangan dana BTS ARMY Project Lombok, Hardyanti Mulyani Hastuti, dalam sebuah wawancara.
Ini bukan kali pertama BTS ARMY Project Lombok membuka donasi. Sebelumnya, mereka sudah melakukan sejumlah kegiatan sosial untuk membantu masyarakat, seperti donasi untuk konservasi penyu.
Sementara itu, NCTZEN WAYZENNI Indonesia juga berencana menyalurkan donasi yang terkumpul melalui yayasan dan komunitas sosial yang berada di Malang.
“Sebagai bentuk empati dan solidaritas, kami mengajak teman-teman semua untuk ikut mengulurkan bantuan bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan, Malang. Tentu bantuan ini tak akan bisa menggantikan yang telah tiada. Bantuan ini setidaknya jadi bentuk welas asih dan bantuan untuk sedikit membantu meringankan musibah yang dijalani oleh keluarga korban,” kata perwakilan NCTZEN WAYZENNI Indonesia.
Komunitas penggemar grup idol SM Entertainment ini memang kerap melakukan donasi seperti saat membantu korban erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang menyebabkan puluhan korban meninggal dunia. (SK/L44)
