Lensa Terkini

Anak Perkawinan Campuran Akui Ingin Kembali ke Indonesia

Tobias Hartmann, anak hasil perkawinan campuran antara Indonesia dan Jerman, mengutarakan keinginan besarnya, untuk kembali pulang ke Indonesia guna membangun negara asal Ibunya tersebut.

Hal itu disampaikannya dalam Seminar Nasional Anak Perkawinan Campuran, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Perkawinan Campuran Indonesia (Perca Indonesia), Sabtu (26/3).

Bertajuk ‘Aset SDM Masa Depan Menuju Indonesia Emas 2045’, Perca Indonesia melalui seminar ini ingin menyuarakan betapa pentingnya aset Sumber Daya Manusia (SDM), yang dimiliki Indonesia dari anak perkawinan campuran tersebut. Namun, mereka terkendala akan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Undang-Undang tentang status kewarganegaraan mereka tercantum dalam Pasal 6 UU Kewarganegaraan, yang menjelaskan bahwa anak dari perkawinan campuran akan memiliki kewarganegaraan ganda. Status tersebut hanya berlaku sampai dengan umur anak 18 tahun. Setelah anak berusia 18 tahun atau sudah menikah, anak tersebut harus memilih salah satu kewarganegaraan, sebagai WNI atau WNA.

Hal ini kemudian menjadi sulit bagi mereka, karena kebanyakan dari mereka memilih menjadi WNA, sebab akses pendidikan dan pekerjaan yang disediakan di luar negeri lebih baik. Setelah menjadi WNA mereka akan menghadapi tantangan lain, yakni kesulitan jika ingin pulang ke Indonesia karena berbagai perizinan yang ada.

Menanggapi fenomena ini, Rektor Institute Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria. Ia mengatakan, bahwa mereka adalah Aset SDM yang penting untuk Indonesia, karena berbagai pola pikir dan pengalaman yang mereka miliki.

“Anak-anak yang lahir dari dua latar belakang budaya yang berbeda akan lebih mudah beradaptasi dengan kergaman dunia. Pola Pikir yang mereka miliki membuat mereka lebib optimis dan dapat membawa kesuksesan untuk kehidupan mereka,” kata Arif dalam kesempatannya.

Selain Tobias, anak perkawinan campuran lainnya juga menyampaikan keinginan yang serupa. Mereka saat ini sedang bekerja atau berkuliah di luar negeri. Mereka mengaku sangat ingin kembali pulang ke Indonesia. (AB/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *