HeadlineLensa Terkini

Kasus Campak Anak Melonjak, Kenali Gejala dan Penyebabnya Berikut

Lonjakan kasus campak di Indonesia dilaporkan meningkat hingga 25 kali lipat selama setahun terakhir.

“Jadi, pada 2021 ada 132 kasus konfirmasi, dan di 2022 ada 3.341 kasus. Artinya, memang bukan main kenaikannya,” ujar Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Anggraini Alam, Kamis (19/1).

Bahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini telah menetapkan 12 provinsi berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) atas penyakit campak.

Melansir dari halodoc.com, campak sendiri merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu.

Campak atau disebut juga rubeola disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Umumnya, gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena virus campak tersebut.

Penularan virus ini umumnya terjadi melalui percikan liur, yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat ia bersin dan batuk. Siapa pun yang menghirup percikan liur tersebut akan tertular campak.

Virusnya sendiri bisa bertahan selama beberapa jam dan dengan mudah menempel pada benda-benda. Jika seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi oleh virus campak maka besar kemungkinan ia akan tertular.

Adapun gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah.

Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai. Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai.

Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.

Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin.

Vaksin untuk penyakit ini termasuk dalam bagian dari vaksin MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak Jerman.

Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5–6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *