Lensa Jogja

Perajin Tahu di Kulon Progo Keluhkan Harga Kedelai Meroket

Harga kedelai yang terus melambung membuat perajin tahu di sentra tahu Wonobroto, Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, menjerit.

Harga kedelai naik signifikan sejak 2 tahun terakhir. Pada 2020 lalu, harga komoditas ini masih berada di kisaran 7.800 hingga 8.000 rupiah per kilogram. Berjalannya waktu, harga merangkak naik hingga sekarang telah menembus 14.000 rupiah per kilogramnya.

Sejak kenaikan harga tersebut, perajin tahu terpaksa memperkecil ukuran tahu agar masih mendapatkan untung. Namun, inisiatif perajin tahu justru berdampak negatif. Tahu mereka kurang diminati pelanggan.

“Ini karena pembelinya, yang bakul saya gak beli itu loh, Mas. Langganan saya itu gak beli tahu karena harga ini mahal katanya. Terus pembeli bilang, mbok bisa itu, harus diturunkan, Mas,” ujar Dawud, seorang Perajin Tahu, Sabtu (29/10).

Sementara itu, perajin tahu lainnya, Ponimin, terpaksa menaikkan harga tahu yang mereka produksi sebesar 50 rupiah per bijinya untuk mengurangi kerugian.

Kenaikan harga kedelai, baik lokal maupun impor, terjadi sejak 2 tahun terakhir. Harga kedelai menembus angka 14.817 untuk impor dan 14.000 rupiah untuk lokal.

Perajin tahu di Tuksono pun berharap, agar pemerintah segera membantu mereka agar harga kedelai bisa kembali normal atau stabil seperti tahun-tahun yang lalu. (Tim Liputan/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *