Uncategorized

IKN akan Usung Konsep Future Smart Forest City, Seperti Apa Sih?

Lebih dari 75% pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur direncanakan bakal mengusung konsep Future Smart Forest City.

Melansir dari laman ikn.go.id, Sabtu (22/10) Menteri Pekerja Umum dan Rumah Rakyat, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) akan menggunakan konsep Future Smart Forest City dengan memperhatikan aspek lingkungan.

“IKN akan menjadi kota inklusif, terbuka, dan ramah bagi seluruh kalangan masyarakat untuk hidup berdampingan,” kata Basuki.

Basuki juga mengatakan, nantinya, jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya di IKN pun hanya menempuh waktu 10 menit saja. Selain itu, sebanyak 80% transportasi publik akan dikerahkan di sana.

Menurutnya, IKN akan dibangun secara bertahap hingga tahun 2045. Pada awal 2022-2024, pembangunan yang akan mulai dikerjakan Kementerian PUPR tahun ini adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 hektar.

Adapun bangunan yang diprioritaskan adalah istana kepresidenan, masjid negara, perkantoran kementerian dan lembaga, penataan kawasan sumbu kebangsaan dan tripraja, hunian aparatur sipil negara (ASN), jalan akses dan jalan lingkungan tahap awal.

Ibu kota Indonesia yang baru ini pastinya membawa teknologi yang luar biasa canggih kepada penduduknya.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate, mengungkap bahwa kota ini akan didukung teknologi 4G dan 5G (secara khusus 5G).

“Ibu Kota Negara baru ini akan dibangun dengan pemanfaatan teknologi yang baru, akan menjadi Smart Capital City. Ibu Kota Negara baru yang didukung oleh teknologi Informasi baru. Termasuk teknologi baru 4G dan 5G secara khusus 5G,” tutur Johnny G. Plate.

Dia menambahkan, timnya sedang merancang pembangunan yang disiapkan oleh Bappenas untuk menyusun bagaimana pembangunan kota cerdas, kota hijau, kota indah dan kota yang berkelanjutan (sustainable).

“Jadi smart city, green city, beautiful city dan sustainable city itu kita siapkan dengan baik,” katanya.

Selain konsep kesetaraan dengan alam dan teknologi yang semakin memadai, perekonomian di kota pintar itu juga turut diperhatikan ke depannya.

Diperkirakan angka kemiskinan 0% di IKN pada tahun 2035, PDB per kapita negara berpendapatan tinggi, dan Rasio Gini regional terendah di Indonesia pada 2045. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *