Lensa Jogja

Tradisi  Bayar Danyang, Wujud Syukur Petani Mangunan

Ratusan petani di Dusun Cempluk, Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta menggelar acara tradisi Bayar Danyang, Minggu (18/9). Tradisi ini merupakan tradisi bersedekah sebagai ungkapan rasa syukur atas segala karunia Tuhan yang Maha Esa termasuk hasil bumi yang melimpah.

Para petani berkumpul di lokasi wisata Watu Goyang dengan mengenakan pakaian tradisional Jawa sambil membawa hasil panen dari ladangnya, mulai dari ketela pohon, buah-buahan seperti pepaya dan pisang serta sayuran.

Tradisi Bayar Danyang ini diawali dengan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang bagus dan melimpah. Kemudian dilanjutkan dengan sajian tarian tradisional Jawa dari tujuh penari.

Lalu di tengah adegan tari tradisional tersebut lah, ratusan warga antri untuk memasukkan uang ke dalam bakul besar sebagai sedekah, yang ditempatkan di depan para penari yang sedang menari.

Sebagian petani juga bergabung dengan penari tayub untuk ikut menari karena merasa bahagia atas panen raya yang cukup bagus, sehingga mereka bisa bersedekah secara massal dalam acara merti dusun Bayar Danyang. Tradisi ini kemudian diakhiri dengan berebut gunungan yang berisi hasil bumi.

Tradisi Bayar Danyang ini selalu digelar setiap tahunnya. Masyarakat pun berharap, tradisi ini bisa menjadi daya tarik wisata di Mangunan, Bantul, Yogyakarta.

“Harapannya semoga tradisi ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke lokasi wisata Watu Goyang,” kata Suhardi, tokoh masyarakat setempat. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *