Headline

Layaknya Orde Baru, Amien Rais Sebut Duet Jokowi-Luhut Bunuh Diri Politik

Politikus senior Amien Rais, turut menanggapi ramainya isu penundaan pemilu dan perpanjangan jabatan presiden, yang berhembus di tanah air belakangan ini. Dalam hal ini, ia menyinggung dua pejabat negara yakni presiden RI Jokowi dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.

Keduanya, yang saat ini tampak selalu berusaha mempertahankan kekuasaan, dan dianggap membuat suhu politik tanah air semakin memanas, disebut oleh Amien sebagai tindakan menggali lubang kubur sendiri.

“Haus pada kekuasaan, sehingga pikirannya hanya kuasa, kuasa, kuasa, kemudian jatuh terselungkup, terjerembap, dan menjadi tontonan yang tidak menarik bagi bangsa sendiri maupun internasional,” kata Amien, dalam kanal YouTubenya, Sabtu (2/4).

“Maka oknum seperti ini, sebenarnya sedang menggali kuburannya sendiri atau dengan ungkapan lain sedang melakukan bunuh diri politik pelan-pelan. Karena apa? Karena kebodohannya dalam melihat perspektif masa depan bangsanya, dan juga keterbatasan wawasannya,” lanjutnya.

Mantan Ketua MPR RI itu juga mengatakan, bahwa pemerintahan Jokowi tidak ada bedanya dengan masa orde baru silam. Menurutnya, saat ini kebebasan berekspresi sudah tidak lagi sebebas dulu.

“Jokowi-Luhut menjadi ‘paranoid rezim’, di mana cirinya adalah merasa tidak pernah secure, tidak pernah aman, dan cara menutupi kelemahannya adalah dengan menggertak, mengancam, dengan mengerahkan massa yang masif, dan dengan menggiring opini bahwa duet rezim ini adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan bangsa ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, menurut Amien, saat ini pemerintahan Jokowi juga semakin tidak terkendali. Terlebih lagi dengan Luhut, keduanya dianggap sedang menjalankan sandirwara politik yang semakin ugal-ugalan.

Sikap Jokowi yang beberapa kali marah pada menterinya, juga dianggap sebagai seusatu yang tak lazim. Pasalnya, menteri-menteri itu juga merupakan pilihannya sendiri. Sehingga dengan secara tidak langsung, Jokowi juga telah memarahi dirinya sendiri.

Atas hal ini, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu menyampaikan keprihatinan dan kekhawatirannya, terhadap anak bangsa dan masa depan Indonesia di kemudian hari.

“Pak Jokowi dan Pak Luhut ini sudah Power-Drunken, sudah mabuk kekuasaan. 10 tahun saja tidak cukup, masih ingin lagi-ingin lagi, nah kalau 3 periode ini tidak kita halangin, takutnya jadi macem-macem. Jadi saya mikir ke depan. Saya menyampaikan kekhawatiran saya sebagai anak bangsa,” tutupnya. (AKM//L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *