Selama 7 Tahun, Pasutri di Bantul Produksi Bakso Berbahan Ayam Tiren
Ayam tiren merupakan akronim dari ‘ayam mati kemaren’ alias bangkai ayam yang mati sebelum disembelih. Penyebabnya pun bermacam-macam, namun kebanyakan faktor penyakit.
Bayangkan saja jika bangkai ayam yang telah membusuk lalu dagingnya dikonsumsi, salah satunya menjadi olahan bakso, polisi pun akhirnya berhasil membongkar usaha tak halal itu yang ternyata sudah beroperasi selama tujuh tahun.
Dua orang pasangan suami istri telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni MHS dan AHR sebagai pelaku sekaligus pemilik usaha tak halal tersebut. Sejumlah barang bukti juga berhasil diamankan dari rumah pelaku yang berada di Trimulyo Jetis, Bantul.
Barang bukti yang telah berhasil diamankan yaitu bangkai ayam yang telah membiru dan busuk, 18 plastik berisi adonan bahan bakso dari ayam tiren, serta potongan tulang ayam.
Ironisnya, aktivitas produksi bakso berbahan ayam tiren ini telah berlangsung selama tujuh tahun. Tiga pasar besar di kota Yogyakarta seperti pasar Kranggan, Demangan dan Giwangan adalah sasaran penjualannya.
Diakui oleh pelaku, bahwa mereka nekat mengganti bahan daging ayam segar dengan bangkai, karena merasa terhimpit modal akibat harga ayam normal yang terus melambung tinggi.
Dalam sehari, pasutri ini dapat mengolah 15-20 ayam tiren seberat 35 kg menjadi 75 kg adonan bakso. Selain itu, pelaku juga mencampurkan pengawet berjenis benzoat dan soda kue. Semetara rata-rata keuntungan bersih yang diraup pelaku, sebesar Rp500 ribu dalam sehari.
Kasus ini terungkap, berawal dari informasi warga yang curiga saat mendapati pasutri ini akan menggiling daging ayam yang terlihat tidak segar dan membiru busuk. Di hadapan polisi, pelaku mengakui bahwa ide memproduksi bakso ayam tiren ini berasal dari dirinya sendiri, berbekal ketrampilan mengolah bakso yang telah ia geluti sejak lama.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka tersebut akan dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Selain bakso dan bangkai ayam, petugas juga menyita barang bukti lainnya berupa 2 unit mesin pendingin, mesin adonan genset dan peralatan pendukung pengolahan bakso. (JACK/L44)
