Lensa Jogja

Varian Omicron Dikonfirmasi Sebagai Varian Of Concern

Indonesia kembali digemparkan dengan penemuan virus Covid-19 varian baru, yakni varian Omicron yang belakangan telah menyebar dari Afrika Selatan hingga ke Malaysia, Selasa (7/12).

Varian ini dilaporkan muncul pada 24 November lalu yang diambil dari pemeriksaan pada 9 November. Segangkan pada 26 November, varian Omicron dikonfirmasi sebagai varian of concern, melengkapi varian Alpha, Beta, Gama, dan Delta.

Mengingat masih terglolong baru, Siti Nadia Tarmizi, Jubir vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa masih sedikit fakta yang didapatkan dari kemunculan varian virus Omicron ini.

Dia menjelaskan, lantaran sifatnya yang menghindari sistem kekebalan tubuh (immune escape), varian ini memiliki tingkat infeksi ulang lebih tinggi dari varian of concern lainnya. Tak hanya itu, Omicron dinilai memiliki tingkat penyebaran yang lebih tinggi pula jika dibandingkan dengan varian Delta.

Meski demikian, penyebaran Omicron di dalam negeri masih dapat dideteksi oleh Tes PCR dan dipastikan hingga hari ini, varian ini belum ditemukan di wilayah Indonesia.

“Sampai saat ini, Omicron sejak 26 November diumumkan sebagai varian of concern, kita belum mendeteksi adanya varian Omicron di Indonesia. Negara terakhir yang mengumunkan adanya varian ini adalah yang dekat-dekat dengan kita seperti Singapura, Malaysia, India dan sebelumnya adalah Amerika Serikat. Kita berharap untuk bisa terus memperkuat pintu-pintu masuk kita, karena mengingat kekhawatiran Omicron ini adalah tingkat penularannya yang lebih tinggi dibandingkan varian Delta. Lalu, tingkat untuk menginfeksi ulang seorang penyintas Covid itu juga lebih tinggi 2,5x daripada varian sebelumnya” ujarnya.

Nadia juga menambahkan, hasil pemeriksaan pada negara yang dikontaminasi varian ini diambil dari penyintas yang tidak memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. Hal ini harus menjadi kewaspadaan bagi pemerintah Indonesia, guna lebih ketat dalam mengawasi aktivitas warga negara asing yang memasuki wilayah Indonesia.

Dengan demikian, masyarakat dihimbau untuk tidak lengah dan terus menjaga protokol kesehatan secara ketat. Mengingat pandemi Covid-19 gelombang ketiga dapat melanda Indonesia sewaktu-waktu.

(AA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *