Lensa Jogja

Wujud Syukur Panen Melimpah, Warga Bintaran Wetan Gelar Wiwitan

Sebagai wujud syukur akan hasil panen yang meningkat, kelompok tani di Bintaran Wetan, Piyungan, Bantul, menggelar tradisi Wiwitan, sebuah budaya tradisional masyarakat setempat sebelum  memulai memetik atau memanen padi, Selasa (7/2).

Adapun Wiwitan dilangsungkan dengan kegiatan berupa kenduri dan makan bersama di pematang sawah, yang didahului dengan arak-arakan warga dengan mengenakan pakaian tradisional.

Para warga berjalan kaki hampir dua kilometer, sembari melantunkan doa syukur dan menenteng aneka makanan.

Sesampainya di Bulak Jati Mati, upacara Wiwitan pun ditandai dengan prosesi Umbul Dongo oleh pelaku budaya setempat, lalu dilanjutkan ritual memetik 16 batang padi untuk diserahkan kepada sesepuh adat.

Selain sebagai wujud syukur, upacara tradisi Wiwitan ini digelar juga sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya nenek moyang agar tidak punah ditelan jaman.

“Supaya kita punya lahan jadi bisa bermanfaat seperti semula. Ucap syukur sama Yang Maha Kuasa dengan cara yang dulu kita lakukan tapi kita tinggalkan,” kata Suparno, salah petani Sidokaton.

Meski di tengah cuaca yang tak menentu, tetapi pada musim tanam kali ini diakui oleh petani, hasil produktivitas tanaman padi yang digarap meningkat dibanding sebelumnya.

Mereka memperoleh ubinan sekitar hampir lima ton per hektar, dibandingkan tahun lalu yang hanya mampu panen sekitar tiga ton per hektar.

Memiliki luas lahan 18,6 hektar dengan jumlah petani penggarap maupun pemilik sejumlah 43 orang. Pada musim tanam kali ini varietas yang ditanam adalah jenis inpari 42. Varietas ini dinilai cocok untuk ditanam di Bulak Jati Mati karena memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. 

Usai menggelar prosesi Wiwitan, seluruh uborampe yang berupa sayur-mayur, ayam ingkung hingga nasi megono disantap bersama-sama di area persawahan. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *