Lensa Jogja

Warga Bantul Warung Gelar Pemilihan Ketua RT Layaknya Pemilu

Suasana pemilihan ketua Rukun Tetangga (RT) di Bantul Warung RT 02, Bantul ini terbilang cukup unik. Pasalnya, warga Bantul Warung tersebut gelar pemilihan ketua RT seperti layaknya pemungutan suara pada pemilihan umum.

Warga yang sudah memiliki hak pilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) sembari membawa undangan yang telah dibagikan sebelumnya.

Usai mendaftar dan mengisi daftar hadir, satu per satu warga dipanggil untuk masuk ke bilik suara.

Namun bedanya, tak ada kandidat yang dicoblos melainkan warga bebas menulis nama calon ketua RT pilihan mereka di atas kertas suara yang sudah dibubuhi cap dari panitia.

Selanjutnya dimasukkan ke dalam kotak suara yang nantinya akan dilakukan rekapitulasi surat suara secara bersama-sama.

Warga Bantul Warung gelar pemilihan ketua RT ala-ala pemilu ini di aula Gedung Dakwah Bantul, pada Minggu (31/12) malam.

Seluruh warga terlihat antusias meski tempat pemungutan suara (TPS) dikemas secara ala kadarnya. Bahkan, kotak suara dan bilik suara yang disediakan memanfaatkan kardus bekas.

Menariknya lagi, setiap pemilih yang datang disediakan aneka makanan dan minuman gratis, serta hiburan organ tunggal.

Surono selaku ketua panitia pemilihan RT ini mengungkapkan pemilihan ala pemilu ini sudah yang ketiga kalinya digelar. Hal ini sebagai contoh pendidikan demokrasi di lembaga pemerintahan paling bawah.

“Untuk menumbuhkan demokrasi pemerintahan tingkat paling bawah yaitu RT atau rukun tetangga di RT 02 di Bantul Warung, Bantul. Jadi untuk semua warga untuk berdemokrasi dan juga tahu demokrasi pemerintahan seperti apa dari tingkat bawah,” kata Surono.

Ajang Sosialiasi dan Edukasi

Panitia ingin agar ajang pemilihan ketua RT ini bisa dijadikan ajang sosialisasi sekaligus sebagai edukasi, utamanya kepada generasi muda tentang tata cara dan sistem pemilu presiden yang akan segera digelar.

“Dimana menciptakan sistem demokrasi yang aware dari awal asas bawah kerakyatan. Jadi ke depannya bisa mengerti juga untuk adik-adik yang masih remaja pada asas demokrasi yang sebenarnya, dari pemilihan atau pencoblosan, apalagi nanti juga sama dengan pemilu,” ujar Agus Budi Santoso, warga.

“Penting sebenarnya, karena sebagai masyarakat Indonesia itu kita harus menyuarakan pilihan kita untuk menuju demokrasi yang berdaulat. Dengan pemilihan RT dengan cara seperti mungkin bisa menjadi sedikit edukasi bahwasanya oh untuk pemilihan pemilu nanti itu seperti ini,” ungkap Imandanu Risma, warga.

Pemilihan ketua RT yang dibuat ala pemilu ini menjadi tanda bahwa kesadaran warga akan pentingnya demokrasi cukup tinggi.

Terbukti, dari 140 jumlah warga yang ada hampir 100 % datang untuk menggunakan hak pilihnya.

Warga memilih pemimpinnya di tingkat RT untuk enam tahun masa jabatan, sesuai dengan SK lurah Kalurahan Bantul.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/bantul-mantapkan-langkah-menuju-jejaring-kota-kreatif-dunia/

Share