Lensa Manca

Wagner Group Putuskan Akhiri Pemberontakan terhadap Rusia

Perseteruan antara tentara bayaran Wagner Group dengan Presiden Rusia Vladimir Putih berakhir damai.

Pemimpin Wagner Group Yevgeny Prigozhin telah memerintahkan pasukannya untuk mundur dan pergi ke pengasingan, usai capai kesepakatan dengan Kremlin.

Sebelumnya Prigozhin mengatakan akan mengerahkan pasukannya untuk menyerang Moskow. Namun, Prigozhin kemudian menyatakan bahwa dia akan menarik mundur pasukannya dari Rusia ketika mereka berada di sekitar 200 kilometer dari Moskow.

Prigozhin juga mengatakan keputusan menarik mundur tentaranya itu adalah untuk menghindari pertumpahan darah di Rusia. Ia pun memerintahkan pasukannya untuk kembali ke markas mereka di Republik Rakyat Lugansk.

“Pasukan kami akan kembali ke kamp militer setelah merebut markas besar Distrik Militer Selatan tentara Rusia di kota Rostov,” ujar Prigozhin, dikutip Senin (26/6).

Untuk diketahui, Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko memiliki andil dalam menengahi konflik tersebut. Pihaknya telah mengadakan pembicaraan dengan pimpinan Wagner Group atas izin dari Putin.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Prigozhin telah sepakat untuk mengurangi ketegangan (deeskalasi). Prigozhin mendapatkan tawaran dari Putin untuk meninggalkan Rusia dan tuduhan melakukan pemberontakan bersenjatanya itu akan dicabut.

“Jika Anda bertanya jaminan seperti apa yang didapat Prigozhin untuk berangkat ke Belarus, itu adalah perkataan Presiden Rusia,” kata Peskov.

Pemerintah Rusia juga mengatakan tidak akan menuntut para pejuang yang ikut serta, sementara mereka yang tidak tergabung akan ditawari kontrak oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya telah bersumpah akan menghukum mereka yang berada di belakang pemberontakan bersenjata yang dipimpin oleh mantan anak didiknya itu. Ia juga menyebut pemberontakan itu sebagai pengkhianatan.

Pemberontakan itu dimulai pada hari Jumat (23/6) ketika Prigozhin mengklaim bahwa pihak Rusia sebelumnya menargetkan kamp belakang Wagner. Ia pun memerintahkan pasukannya untuk menyerang Rusia dan bersumpah untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.

Sementara itu, pada Minggu (25/6) Otoritas Rusia melaporkan rumah-rumah dan jalanan rusak karena pemberontakan kelompok tentara bayaran tersebut. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *