HeadlineLensa Terkini

Sidak Keamanan Makanan Jelang Tahun Baru, BPOM Temukan 66.113 Produk Tidak Memenuhi Ketentuan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis hasil pengawasan produk pangan olahan di 34 balai besar/balai POM dan 39 kantor BPOM di kabupaten/kota, Senin (26/12). Adapun pengawasan ini dilakukan khusus di periode Natal dan Tahun Baru 2022/2023.

Kepala BPOM, Penny K Lukito, mengungkapkan bahwa pengawasan telah digalakan sejak 1 Desember 2022 dan akan tetap dilakukan hingga 4 Januari 2023 mendatang. Pengawasan menyasar pada Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan bahan pangan untuk membuat kue, makanan ringan, minuman, keik, cokelat.

“BPOM menyelenggarakan pengawasan di sepanjang rantai pangan untuk mewujudkan keamanan, mutu dan gizi pangan melibatkan pelaku usaha, masyarakat dan pemangku kepentingan,” kata Penny, dikutip pada Selasa (27/12).

Penny pun menjelaskan bahwa pengawasannya dalam hal ini telah menyasar pada 2.412 sarana peredaran pangan olahan yang terdiri dari 1.929 sarana ritel, 437 gudang distributor, termasuk 16 gudang e-commerce dan 46 gudang importir.

Dari sasaran itu, BPOM menemukan 769 sarana (31,88%) menjual produk Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) berupa produk pangan kedaluwarsa, pangan TIE (Tanpa Izin Edar), dan pangan rusak dengan rincian sebanyak 730 sarana ritel (30,27%), 37 sarana gudang distributor (1,53%) dan 2 sarana gudang importir (0,08%).

“Jika keamanan pangan tidak terjaga maka kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan akan sulit terwujud bahkan perdagangan dan ekonomi juga akan terganggu,” tambah Penny.

Lebih lanjut, merinci dari 769 sarana yang ditemukan, BPOM kembali menemukan  66.113 buah (3.955 jenis) produk TMK dengan nilai ekonomi sekitar Rp666,9 juta, dengan rincian 36.978 buah berupa pangan kedaluwarsa (55,93%), 23.752 buah pangan TIE (35,93%), dan 5.383 buah pangan rusak (8,14%).

Dengan temuan sejumlah itu, dalam presentase BPOM, maka temuan TMK dinilai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

BPOM juga mengungkapkan bahwa sebagian besar temuan TMK itu ditemukan di sarana ritel sebesar 86,17%, sementara sisanya ditemukan di gudang distributor dan importir. Sementara wilayah-wilayah dengan temuan TMK terbanyak adalah Tarakan, Rejang Lebong, Tangerang, Banjarmasin dan Jakarta. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *