Lensa Kesehatan

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Campak dan Rubella

Campak seringkali disamakan dengan Rubella. Padahal, dua penyakit ini jelas berbeda. Lalu, apa sebenarnya perbedaan Campak dan Rubella?

Campak adalah infeksi yang terjadi karena virus yang bertumbuh di sel yang berada di tenggorokan dan paru-paru. Penyakit ini mudah menular melalui udara, setiap kali orang yang terinfeksi bersin atau terbatuk.

Penyakit ini lebih sering menyerang anak, meskipun bisa terjadi pada orang dewasa. Terlebih, jika belum pernah mengalaminya ketika masih anak-anak.

Selain itu, Campak juga menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak. Gejala awal pada Campak, biasanya akan muncul setelah 10-12 hari sejak virus masuk ke dalam tubuh, seperti demam tinggi, pilek, mata merah dan terdapat bintik putih pada area mulut.

Sedangkan Rubella merupakan virus yang lebih ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan fatal pada anak-anak, remaja dan wanita di awal kehamilannya.

Infeksi virus Rubella pada wanita yang sedang hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat bawaan pada janin. Cacat bawaan yang dimaksud, seperti cacat mata dan jantung, autisme, diabetes hingga disfungsi tiroid.

Rubella biasanya ditularkan dari hidung, mulut atau tenggorokan dari orang yang telah terinfeksi saat bersin/batuk.

Perbedaan Campak dan Rubella bisa terlihat dari komplikasi yang mungkin terjadi pada keduanya. Center for Disease Control and Prevention menyebutkan, sekitar 30% orang yang terinfeksi Campak biasanya mengalami komplikasi lanjutan seperti pneumonia, infeksi telinga, diare dan ensefalitis/radang otak.

Sementara itu, Rubella adalah jenis infeksi ringan yang membuat tubuh menjadi kebal setelah mengalaminya. Penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi seperti peradangan otak dan infeksi pada telinga, meski jarang terjadi.

Namun, Rubella yang menyerang ibu hamil bisa menyebabkan terjadinya sindrom Rubella Kongenital. Setidaknya, 80% bayi baru lahir mengidap sindrom ini karena ibu hamil terkena Rubella.

Tidak ada perawatan terbaik untuk mengobati Campak dan Rubella ini. Pencegahan bisa dilakukan dengan imunisasi campak, gondong, dan rubella atau MMR dalam tiga hari pertama setelah virus menginfeksi tubuh.

Dokter menyarankan untuk beristirahat hingga kondisi tubuh kembali pulih. Banyak minum dan konsumsi asetaminofen untuk mengatasi demam. Hindari pemberian aspirin pada anak karena bisa mengarah pada terjadinya Sindrom Reye.

Vaksin juga menjadi alternatif pencegahan terbaik untuk Rubella. Jika berencana memiliki anak, sebaiknya pastikan ibu sudah divaksin karena infeksi virus pada trimester pertama bisa menyebabkan cacat lahir serius, seperti tuli kongenital. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *