Persembahan Tarian Kolosal Meriahkan Puncak Perayaan HUT Bantul
Puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Bantul yang ke-192 di Lapangan Trirenggo Bantul berlangsung meriah, pada Kamis (20/7).
Salah satu yang menjadi penyemarak adalah persembahan tarian kolosal tentang Patih Gajah Mada oleh paguyuban seniman tari Bantul. Atraksi gerak dan irama dirangkai menjadi satu kesatuan tarian yang mengangkat kisah Patih Gajah Mada saat menyatukan bumi nusantara dengan Sumpah Palapa.
Ada 192 penari yang terlibat. Jumlah itu disesuaikan dengan usia Kabupaten Bantul. Atraksi tarian kolosal ini sukses menghibur tamu undangan dan masyarakat yang hadir.
Mengusung judul Hangukui Jatining Diri, terselip pesan tentang mengukuhkan jati diri bangsa yang akan tetap terjaga untuk membela negara.
Diharapkan dari pertunjukan tari kolosal ini bisa menjadi penyemangat seluruh masyarakat di Kabupaten Bantul untuk menjaga negara kesatuan dalam bingkai NKRI demi mewujudkan kesejahteraan bangsa.
Persembahan tarian kolosal tersebut di bawah binaan langsung Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, yang juga menjadi penutup rangkaian upacara perayaan Hari Jadi Bantul.
“Hangukui jatining diri adalah bermakna untuk menjaga jati diri kita sebagai bangsa. Kita berharap sendratari ini menjadi semangat bagi kita semua untuk tetap menjaga budaya kita,” kata Nugroho Eko Setyanto, Kepala Dinas Kebudayaan Bantul.
Ke-192 orang penari yang terlibat dalam pertunjukan tari kolosal ini merupakan penari pilihan yang sebelumnya telah melewati tahap seleksi oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Semuanya berlatar belakang pelajar, seniman tari, serta masyarakat umum.
Puncak acara perayaan Hari Jadi Bantul yang ke 192 ini diawali dengan kirab tombak pusaka Kabupaten Bantul oleh pasukan bregodo. Arak-arakan dimulai dari rumah dinas Bupati Bantul dan menuju Lapangan Trirenggo.
Acara tersebut turut dihadiri oleh seluruh jajaran Pemerintahan Kabupaten Bantul, mulai dari tingkat dusun hingga kabupaten, serta masyarakat umum dan pelajar. (JACK/L44)
