HeadlineLensa Terkini

Pemkab Lumajang Terima DSP Rp250 Juta untuk Penanganan APG Semeru

Pemerintah Kabupaten Lumajang menerima Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp250 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk penanganan Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang muntah beberapa hari lalu.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada BNPB atas DSP tersebut. Ia pun menuturkan bahwa masyarakat sekitar Gunung Semeru kini sudah mengambil pelajaran dari tragedi erupsi Semeru tahun lalu.

Sehingga saat erupsi kembali terjadi, masyarakat sudah mengerti harus melakukan apa dan pergi ke mana. Menurutnya, pemahaman tersebutlah yang kemudian juga bisa mencegah adanya korban jiwa.

“Terima kasih kami sampaikan kepada BNPB yang selalu memberikan perhatiannya kepada kami, mulai dari bencana tahun lalu hingga saat ini, yang hasilnya pada peristiwa APG kemarin tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Cak Thoriq, sapaan akrabnya, dikutip pada Kamis (8/12).

“Alam memberikan pelajaran kepada kami. Kalau dilihat dari dampaknya memang masih ada beberapa yang terdampak parah, namun APG kemarin sudah direspon masyarakat dengan cepat,” lanjutnya.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, juga menuturkan bahwa bantuan untuk operasional Pos Komando (Posko) penanganan darurat APG Semeru itu diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar.

“BNPB akan selalu siap membantu dan mendampingi Pemkab Lumajang untuk melaksanakan program-program kesiapsiagaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam merespon bencana,” katanya.

Selain DSP, kata Prasinta, pihaknya juga menggelontorkan sebanyak Rp100 juta untuk memenuhi kebutuhan logistik warga yang terdampak oleh erupsi Semeru.

Sementara saat ini, rumah-rumah dan jalan masih tertutup material vulkanik dari Gunung Semeru. Desa tersebut masuk ke dalam Zona Merah atau Kawasan Rawan Bencana III yang berpotensi terlanda awan panas.

Kendati aktivitas vulkaniknya kian menurun, namun Gunung Semeru sampai saat ini masih bertatus level IV atau Awas. Sehingga Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak pusat erupsi. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *