Lensa Manca

PBB Adakan Pertemuan Bahas Rudal Korut Atas Permintaan AS

AS meminta Dewan Keamanan PBB untuk bahas Korut akhir pekan ini, buntut uji coba rudal yang dilakukan beberapa kali pada tahun ini.

Melansir aljazeera, Selasa (10/5), Washington, sebagai pemegang kursi kepresidenan Dewan Keamanan PBB untuk bulan Mei, telah mempertimbangkan pertemuan dengan Korut sejak akhir pekan lalu.

Pertemuan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada Rabu, pukul 3 sore waktu setempat di New York.

Diketahui, Korut telah melakukan 15 kali uji coba senjata pada tahun ini. Uji coba ini dilakukan untuk unjuk kekuatan yang menimbulkan kekhawatiran bagi negara tetangga dan AS.

Terakhir kali, uji coba misil diluncurkan beberapa hari sebelum terpilihnya Yoon Suk-Yeol, Presiden Korsel, pada Sabtu.

Linda Thomas-Greenfield, Dubes AS untuk PBB, mengatakan bahwa Dewan Keamanan telah memberikan suara untuk memberikan sanksi lebih lanjut pada Korut.

Akan tetapi, China dan Rusia, pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB, mengisyaratkan bahwa mereka menentang tindakan tersebut.

“Ini adalah tantangan, ini adalah ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional yang telah diakui oleh Dewan Keamanan PBB dan anggotanya di masa lalu,” kata Ned Price, jubir Departemen Luar Negeri AS, terkait uji coba rudal Korut.

Ia juga menambahkan, bahwa jenis uji coba ini merupakan jenis provokasi yang tidak dapat ditoleransi, tapi AS tidak akan mendahului PBB dan akan menunggu keputusannya.

Para pejabat Departemen Luar Negeri lainnya yakin, bahwa Korut tengah mempersiapkan lokasi uji Punggye-ri dan akan melakukan uji coba pada awal bulan ini.

Sejak 2006 lalu PBB telah mengenakan sanksi pada Korut terkait uji coba rudal, seperti memotong dana senjata nuklir dan program rudal balistik Pyongyang.

Washington juga telah mendesak Korut untuk kembali membicarakan denuklirisasi yang telah terhenti sejak 2019, setelah Pyongyang menuntut keringanan sanksi.

Sejauh ini Korut telah menolak tawaran AS, dan menuduh bahwa Washington mempertahankan kebijakan bermusuhan seperti sanksi dan latihan militer.

Kim Jong-Un, Presiden Korut, berjanji akan terus meningkatkan pengembangan senjata nukllir pada bulan lalu.

“Kami akan terus mengambil langkah untuk memperkuat dan mengembangkan kemampuan nuklir negara dengan kecepatan tercepat,” katanya. (YC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *