Lensa Manca

Para Pemuda Bakar dan Rusak Properti sebagai Protes Skema Rekrutmen Tentara Baru di India

Para pemuda di India bakar kereta api dan ban, serta rusak beberapa bus, sebagai protes akan skema perekrutan tentara baru yang dianggap merugikan.

Melansir dari theguardian, Jum’at (17/6), protes terjadi setelah pengumuman tentang Skema Agnipath (jalan api), yang memiliki tujuan untuk merekrut pemuda dengan kontrak 4 tahun, dari rentang usia 17 sampai 21 tahun.

Kejadian ini terjadi di Rajasthan, Bihar, Uttar Pradesh, dan diperkirakan akan menjalar ke seluruh wilayah di India.

Kebijakan baru ini dianggap merugikan karena setelah kontrak 4 tahun berakhir, 25% dari 45.000 rekrutan yang diusulkan akan tetap berada di tentara, sementara sisanya harus pergi.

Bagi mereka yang tidak memenuhi persyaratan untuk melanjutkan karir militer, akan diberikan sejumlah uang sebesar 1,2 juta rupee, sebagai pengganti dana pensiun dan atau tunjangan.

Tentu saja kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, terlebih pemuda desa yang memiliki gagasan bahwa mereka harus bergabung dengan militer agar memiliki pendapatan dan status sosial yang stabil, serta keamanan yang terjamin.

Protes yang dilayangkan para pemuda ini juga didorong berbagai faktor lainnya, seperti melonjaknya angka pengangguran dan inflasi di India.

Beberapa polisi di negara bagian Bihar Timur terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, yang telah membakar empat gerbong kereta.

Negara bagian ini diketahui menjadi wilayah di India yang memiliki tingkat pengangguran dan kemiskinan tertinggi, serta mendapatkan reputasi sebagai negara bagian yang tertinggal oleh pertumbuhan ekonomi negara yang tidak terkendali.

Diketahui, selama pandemi tidak ada perekrutan tentara sama sekali, sementara pemuda di India telah menunggu masa perekrutan baru dengan tidak sabar.

“Apa yang harus saya lakukan setelah empat tahun? Apa gunanya pelatihan yang saya dapatkan sebagai tentara bagi saya sebagai warga sipil?” tanya seorang pemuda di Patna Bihar.

Berbanding terbalik dengan protes dari para pemuda, Rajnath Singh, Menteri Pertahanan, dalam cuitannya menuliskan, “Agnipath adalah reformasi yang benar-benar transformatif yang akan meningkatkan potensi tempur angkatan bersenjata, dengan profil yang lebih muda dan tentara yang mahir secara teknologi.”

Pemerintah mengatakan bahwa Skema Agnipath ini akan memberikan profil tentara muda secara permanen, mengurangi tagihan pensiun dan gaji, serta membebaskan banyak dana bagi negara untuk membeli banyak teknologi.

Hal ini kembali dibantah oleh seorang pensiunan perwira militer, yang tidak mau disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa skema tersebut sangat tidak tepat.

“Paling tidak yang bisa dilakukan pemerintah adalah memperpanjang masa kerja empat tahun menjadi tujuh tahun, dan meningkatkan jumlah mereka yang harus diizinkan untuk terus melayani setelah kontrak berakhir dari 23% menjadi 50%.”

(YC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *