Lensa Manca

Para Pemimpin Uni Eropa Sepakat Potong 90% Impor Minyak dari Rusia

Para pemimpin Uni Eropa telah menyepakati pemotongan 90% impor minyak dari Rusia pada akhir tahun ini.

Melansir aljazeera, Selasa (31/5), setelah menghabiskan beberapa minggu untuk tawar-menawar terkait larangan impor minyak dari Rusia, organisasi yang beranggotakan 27 negara itu, akhirnya sepakat untuk potong impor minyak, walaupun hadapi perlawanan keras dari Hungaria.

Viktor Orban, Perdana Menteri Hungaria, mengatakan bahwa embargo yang disetujui oleh para pemimpin Uni Eropa akan menghancurkan ekonomi di negaranya.

Charles Michel, Kepala Dewan Eropa, dalam tweetnya juga mengatakan, bahwa perjanjian untuk larang impor minyak dari Rusia ke Uni Eropa akan memotong sumber pembiayaan yang sangat besar untuk mesin-mesin perang milik Rusia.

“Tekanan maksimum pada Rusia untuk mengakhiri perang,” tambah Michel.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Ursula von der Leyen, Kepala Eksekutif Uni Eropa, yang mengatakan bahwa langkah itu secara efektif akan memotong sekitar 90% impor minyak dari Rusia pada akhir tahun.

Diperkirakan embargo akan sepenuhnya mencapai 90% setelah Polandia dan Jerman, yang terhubung dengan pipa Druzhba, berhenti menerima pasokan minyak dari Rusia pada akhir tahun.

Sementara sekitar 10% dari impor minyak akan tetap berlangsung, dan negara yang mendapatkannya akan dibebaskan sementara dari sanksi.

Beberapa negara itu antara lain Hungaria, Slovakia, dan Republik Ceko, yang mana ketiga negara ini tidak dapat mengganti bahan bakar dengan mudah.

Emmanuel Macron, Presiden Prancis, menambahkan bahwa Uni Eropa bersatu dalam solidaritas dengan rakyat Ukraina, untuk memberikan sanksi tegas pada Rusia yang masih memilih untuk melanjutkan perang.

Tidak berhenti sampai di situ, langkah-langkah lain untuk memberikan sanksi terhadap Rusia pun akan diterapkan, termasuk memutus sambungan Sberbank, bank terbesar Rusia, dari sistem SWIFT global, melarang tiga lembaga penyiaran negara, dan memasukkan orang yang didakwa melakukan kejahatan perang dalam daftar hitam. (YC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *