Lensa MancaLensa Terkini

Palestina Minta Bantuan Indonesia Untuk Gagalkan RUU Israel Belah Al-Aqsa

Israel dilaporkan ingin membelah Masjidilaqsa alias Masjid Al-Aqsa yang ada di Palestina untuk dibagi menjadi dua yaitu untuk umat Islam dan Yahudi.

Hal itu pun membuat warga Palestina meradang dan meminta bantuan dukungan dari Indonesia untuk mencegah usulan tersebut. Selain Indonesia, Palestina juga meminta dukungan kepada negara-negara mayoritas Islam lainnya, seperti Mesir, Turki dan Malaysia.

Melansir dari Arab News, Rabu (14/6), Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, mengatakan langkah yang diambil Israel untuk pembagian Masjid Al-Aqsa itu bisa menimbulkan kemarahan yang luar biasa bagi rakyat Palestina, Arab, dan bangsa muslim lainnya. Pasalnya Masjid Al-Aqsa ini menyimpan kesucian dan nila-nilai religius.

“Mengambil langkah ini akan menghasilkan kemarahan yang luar biasa, yang konsekuensinya, tidak dapat diprediksi karena kesucian dan nilai religius Masjid Al-Aqsa bagi rakyat Palestina, Arab, dan muslim,” tegas Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shtayyeh, dikutip Rabu (14/6).

Sebelumnya, salah satu anggota Partai Likud, Amit Halevi mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berisi usulan untuk membagi Al-Aqsa menjadi dua bagian, untuk muslim dan Yahudi.

Halevi mengusulkan area dari halaman Dome of the Rock atau Baitul Maqdis hingga ujung perbatasan utara Masjid Al-Aqsa digunakan untuk orang-orang Yahudi. Sementara sisanya untuk kaum muslim, yang hanya berupa ruang shalat Al-Qibli.

Usulan itupun langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, khususnya Palestina. Warga Palestina khawatir rencana tersebut merupakan awal dari proyek besar dan berbahaya yang bisa menyulut perang agama.

Mereka juga mengatakan jika RUU tersebut disahkan, Yahudi bisa saja diizinkan memasuki kompleks Al-Aqsa itu dari semua gerbang. Tidak hanya melalui Gerbang Maroko saja yang saat ini merupakan satu-satunya pintu masuk yang berada di bawah kendali penuh otoritas Israel dan tidak bisa diakses warga Palestina.

Sementara itu, Palestina dan Yordania selaku penjaga tempat suci itu menentang dengan keras campur tangan yang dilakukan oleh otoritas Israel di dalam Masjid Al-Aqsa.

Penasihat Presiden Palestina untuk urusan Yerusalem, Ahmed Al-Ruwaidi, juga mengecam rencana pembagian Masjid Al-Aqsa itu. Ia menyebut rencana itu merupakan upaya Israel untuk memaksakan kendali atas Yerusalem dan menguasai Yerusalem Timur sebagai bagian dari Israel.

“Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam saja, dan Israel harus menghormati perwalian Yordania di atasnya,” kata Al-Ruwaidi.

Ia juga menyinggung PM Israel, Benjamin Netanyahu menggunakan masalah Masjid Al-Aqsa untuk mendapatkan kemenangan politik.

Masjid Al-Aqsa ini sendiri memang kerap menjadi pusaran konflik antara Israel dan Palestina. Masjid ini berada di kompleks Temple Mount atau Haram Al Sharif di Kota Tua Yerusalem. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *